Perubahan yang dikritik oleh Hakkens adalah membuat prosesor, baterai, antena, sensor dan layar dalam satu kesatuan, sehingga aksesoris modular yang bisa diganti-ganti terbatas pada modul seperti kamera, speaker dan proyektor.
Menurut Hakkens, ini bukanlah konsep yang ia bayangkan ketika pertama membuat Phonebloks. Yaitu setiap komponen ponsel akan terpasang dalam modul berbeda dan bisa diganti-ganti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hakkens menyebut konsep awalnya itu berfungsi untuk mengurangi limbah elektronik, karena pengguna cukup mengganti komponen tertentu ketika sudah usang. Namun dengan konsep yang baru, karena komponen utamanya menyatu, pengguna akan tetap 'membuang' ponselnya saat sudah kuno.
Pria asal Belanda itu percaya kalau Google harus bekerja sama dengan perusahaan lain dalam membuat ekosistem modul ponsel, ketimbang mengerjakan semuanya sendiri, demikian dikutip detikINET dari Engadget, Senin (30/5/2016).
Project Ara sendiri adalah proyek ponsel modular ala Google. Ponsel jangkrik ini rencananya akan rilis tahun depan, jika tidak ada aral melintang. (asj/fyk)