Benarkah iPhone Mulai Kehilangan Pesona?
Hide Ads

Benarkah iPhone Mulai Kehilangan Pesona?

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 28 Apr 2016 15:51 WIB
Foto: Anggoro Suryo Jati/detikINET
Jakarta - iPhone dianggap simbol status bagi sebagian orang. Yang menentengnya, apalagi jika model terkini, bisa jadi merasa bangga. Namun gengsi memiliki iPhone anyar itu mungkin mulai sedikit luntur.

Indikasinya terjadi di China. Dalam laporan keuangan terbaru, penjualan iPhone menurun untuk kali pertama. Salah satu faktor utama, penjualan di salah satu pasar terpenting yaitu China melorot sampai 11%.

Menurut analis, konsumen kelas menengah dan kaum muda China semakin banyak yang melirik handset domestik semacam Huawei, Meizu dan Xiaomi. Apalagi walau desain dan kemampuannya kian canggih, harganya jauh lebih murah dari iPhone.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

New York Times yang dikutip detikINET mewawancarai salah satu fanboy Apple di China bernama Yu Kai yang selalu membeli jika ada iPhone baru keluar. Namun tahun ini, ia tidak membeli iPhone 6S. Ia lebih memilih menunggu iPhone 7 keluar.

Dalam 4 tahun ke belakang, dengan permintaan yang sangat kuat terhadap iPhone, Apple membuka sampai 35 Apple Store di China. Namun mendadak tahun ini perusahaan yang dipimpin CEO Tim Cook itu seakan berkurang tajinya, terutama karena iPhone 6S dinilai bukan terobosan besar.

"Semua orang membeli seri iPhone 6. Namun mereka kurang tergoda melakukan upgrade ke 6S, yang hanya memiliki sedikit perubahan," kata Steven C. Pelayo, analis teknologi di HSBC.

Qu Dewei, seorang pemilik toko ponsel di sebuah mall di Beijing membenarkan kalau dia belakangan kesulitan menjual iPhone. "Sangat sangat buruk sejak September. Memang tidak ada merek yang benar-benar laku. Namun ketika aku bisa menjual dua Huawei dalam 10 hari, aku mungkin belum menjual satupun iPhone," kata dia.

Selama bertahun tahun, pasar black market iPhone adalah bisnis besar di China, biasanya diselundupkan dari Hong Kong. Namun sumber penjual juga menyatakan situasinya sekarang tak sebaik dahulu.

Ditambah lagi pertumbuhan pasar smartphone di China melambat. Tahun ini diperkirakan hanya naik 4,7% menurut biro riset Canalys. Padahal sejak 2013, pertumbuhannya 50% tiap tahunnya.

Belum lagi kompetitor, misalnya Samsung dan Huawei yang tenar di China serta mampu menghadirkan produk inovatif. Samsung punya S7 Edge dengan layar lengkung dan Huawei bekerja sama dengan Leica soal kamera.

"Aku tidak senang dengan iPhone 6 dan 6S. Aku sebenarnya sangat suka Apple. Aku memakai komputer Apple. Namun beberapa tahun terakhir, terutama setelah aku coba ponsel Android milik temanku, aku menyadari Apple sedikit kehilangan pesonanya," kata Mo Chen, pekerja public relation yang memakai iPhone 5 dan belum mau ganti sampai kedatangan iPhone 7.

(fyk/ash)
Berita Terkait