Jika sampai bulan itu hasilnya tidak sesuai harapan, Chen menyatakan kemungkinan BlackBerry akan meninggalkan bisnis ponsel yang membesarkan namanya. Kemudian fokus sepenuhnya ke bisnis software.
"Jika sampai bulan September, aku tidak bisa menemukan cara untuk sampai ke situ (keuntungan-red), tentu aku harus serius mempertimbangkan untuk hanya menjadi sebuah perusahan software," kata Chen yang detikINET kutip dari Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan jumlah penjualan smartphone secara keseluruhan hanya 600 ribu unit dari angka 700 ribu unit di kuartal sebelumnya. Kehadiran BlackBerry Priv yang berbasis Android belum mampu mengubah peruntungan BlackBerry.
Chen menyatakan penjualan handset memang tak sesuai target perusahaan. Salah satunya karena panjangnya proses negosiasi dengan operator yang menjualnya serta juga proses distribusi. Priv belum dipasarkan di sejumlah negara kunci, seperti Indonesia.
"Melemahnya pasar smartphone high end tentu adalah tantangan, namun isu utama yang kami hadapi dan harus kami pecahkan adalah soal distribusi," pungkas Chen.
(fyk/rns)