Vebbyna Kaunang, Marketing Director IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia mengklaim sejauh ini animo pasar Indonesia terhadap Gear VR luar biasa.
"Kita kemarin punya acara di Senayan City dan terlihat antusiasme user itu cukup ramai," ujarnya saat berbincang santai dengan beberapa media usai peluncuran Galaxy S7 dan S7 Edge di Jakarta, Selasa (1/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang ingin kita berikan adalah full experience. Jadi kenapa hanya baru di S6 Series, Note 5, S7 dan S7 Edge karena ini adalah next level dari entertainment, ini bukan sesuatu yang mudah. Dan kita mau kasih konsumen best experience," jawabnya.
Ditambah lagi ini bukanlah tahun pertama Samsung meluncurkan Gear VR. Sebab, perangkat tersebut sudah diperkenalkan sejak akhir tahun 2014 lalu yang kemudian diluncurkan ke area dan jumlah terbatas.
"Karena kita mau memastikan saat konsumen menggunakan Gear VR tidak mengalami masalah. Dan Gear VR yang kita jual hari ini di Indonesia itu sudah generasi ketiga. Kalau dilihat yang paling gampang adalah, Gear VR (generasi ketiga) ini jauh lebih ringan ketimbang dua seri sebelumnya," ungkap Vebbyna.
Hal lain yang juga disoroti adalah soal kenyamanan. Dimana perangkat virtual reality — termasuk Gear VR — saat di awal kehadirannya sulit dilepaskan dengan stereotype sebagai perangkat yang bikin pusing dan mual penggunanya.
Samsung pun menyadari stigma negatif tersebut dan langsung membuat perbaikan di sana-sini termasuk dengan menggandeng Oculus sebagai dedengkot di industri virtual reality untuk lebih menyempurnakan Gear VR.
Jadi sekarang Gear VR anti pusing? "Klaim itu agak susah karena tiap orang punya penyesuaian yang berbeda, tapi ada yang mencoba nonton satu film dan main game 30 menit itu gak masalah. Tapi kita mengingatkan mata juga harus diistirahatkan, gak cuma main VR," kata Vebbyna.
Wanti-wanti ini lebih khusus ditujukan kepada pengguna Gear VR yang umurnya masih di bawah 12 tahun. Dimana para orangtuanya juga tetap diingatkan untuk mengawasi buah hatinya.
![]() |
Product Marketing Manager Tablet & Gear Samsung Electronics Indonesia Seto Anggoro menambahkan, sekitar 1.500 konten saat ini sudah bisa dinikmati di Library Gear VR.
"Mulai dari konten musik, video, game, dan foto. Pokoknya kombinasi semua konten," tuturnya dalam kesempatan yang sama.
Dan konten tersebut pun tak akan berhenti sampai di situ. Samsung membuka peluang bagi developer lokal yang ingin berkreasi dengan mengembangkan konten dalam ekosistem Gear VR.
"Plan kita, Samsung Research Indonesia siap menggandeng developer lokal. Kita bisa diskusi untuk mengecek konten yang cocok dan asyik untuk di Indonesia. Ini untuk menambah opsi konten juga ke konsumen," lanjut Seto.
Sementara untuk kemungkinan smartphone dari merek lain bisa jadi pasangan dari perangkat seharga Rp 1,5 juta itu, Samsung masih menutup rapat pintu.
Baca hasil review detikINET tentang Samsung Gear VR berikut ini. (ash/rns)