Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Benchmark: Harga Mati atau Sekadar Gengsi?

Benchmark: Harga Mati atau Sekadar Gengsi?


Ardhi Suryadhi - detikInet

Foto: Istimewa
Jakarta - Vendor ponsel seringkali menggunakan hasil benchmark sebagai acuan atas performa sebuah ponsel. Namun apa iya, tinggi rendah skor benchmark merupakan harga mati?

Harga mati di sini maksudnya, ketika hasil benchmark menunjukkan angka rendah maka performa perangkat tersebut langsung divonis loyo. Sebaliknya, skor benchmark tinggi secara otomatis diasosiasikan dengan performa mumpuni. Apa demikian sederhananya?

Dijelaskan Gadget Enthusiast Lucky Sebastian, hasil benchmark sebenarnya bukan aturan baku, tetapi orang memang paling mudah memahami angka-angka, mana yang lebih besar dianggap paling hebat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil benchmark sebenarnya tidak mewakili pemakaian/penggunaan atau experience sehari-hari, tetapi bisa memberikan gambaran umum saja, seberapa baik device tersebut bekerja," kata Lucky saat berbincang dengan detikINET, Kamis (25/2/2016).

Tersedia banyak patokan benchmark untuk lebih spesifik mengetahui sebuah device baik dalam kinerja yang mana, apakah grafis, browsing, video, dan lainnya.

"Hasilnya terkadang device A kalah di benchmark anu, tapi menang di benchmark itu," lanjutnya. Β 

Namun pada akhirnya pengalaman menggunakan yang akan lebih berarti untuk setiap individu, karena menyangkut sebuah device secara keseluruhan, hardware, software, user interface, daya tahan, dan faktor lain, dimana setiap orang biasanya punya prioritas yang berbeda.

Terkait hasil benchmark sendiri, belakangan para vendor saling pamer hasil benchmark ponsel jagoan terbarunya. Dimana paling anyar dilakukan oleh Xiaomi saat menunjukkan hasil benchmark Mi 5 yang sukses mencetak skor 142.084 dalam pengujian AnTuTu 6.0.

Bagi Xiaomi β€” yang identik dengan ponsel murah meriah β€” hasil tersebut justru sangat membanggakan, sekaligus juga bisa mengangkat gengsi mereka. Β 

Karena jika hasil pengujian itu sahih maka melampaui hasil pengujian sejumlah ponsel kelas atas yang sudah lebih dulu beredar. Sebut saja nama LG G5 yang sebelumnya didapuk sebagai ponsel terkencang. Flagship terbaru LG ini mencatatkan angka benchmark 133.054, sedangkan andalan Samsung β€” Galaxy S7 β€” memperoleh skor 116.668.

Hasil benchmark ketiga ponsel di atas jauh meninggalkan raihan benchmark ponsel premium yang lahir di tahun 2015 lainnya, semisal Samsung Galaxy Note 5 dan Apple iPhone 6S.

Oh iya, ada satu lagi ponsel yang bikin penasaran hasil benchmarknya. Yaitu Vivo XPlay 5 yang konon dibekali RAM 6 GB. Bocoran sebelumnya menyebut, aplikasi AnTuTu pernah mengukur benchmark ponsel ini dan menorehkan skor 162.610! Jauh di atas ponsel-ponsel lainnya.

Namun pertanyaan yang kemudian muncul adalah, apakah ini berarti Vivo XPlay 5 anti ngelag dan jadi penguasa pasar ponsel lantaran diburu pengguna di seluruh dunia? Belum tentu! Kembali lagi, performa tak bisa dikalkulasikan sederhana seperti 1+1=2, butuh sebuah kesatuan utuh dari berbagai faktor sehingga melahirkan sebuah ponsel dengan performa optimal.
(ash/yud)







Hide Ads