Aktor utama di balik serangan ini adalah Vice President International Xiaomi Hugo Barra. Di awal acara penyambutan Xiaomi Mi 5, Hugo masih belum panas sembari menjabarkan berbagai prestasi yang telah direngkuh Xiaomi.
Sampai akhirnya masuk ke inti acara yaitu memperkenalkan Mi 5, Hugo kemudian mulai membandingkan jagoan anyar Xiaomi tersebut dengan perangkat besutan Samsung dan Apple.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada yang salah memang dengan desain ponsel ini," ujar mantan petinggi Google ini sembari menunjuk pada gambar ponsel Samsung dan Apple di layar besar di belakangnya.
"Tapi coba perhatikan dengan lebih detail di bagian atas ini, terdapat jarak yang cukup lebar antara layar dengan pembatasnya. Seharusnya akan lebih bagus jika (batasan) dibuat lebih kecil jaraknya," lanjutnya.
Sasaran tembak berikutnya berlanjut ke bagian belakang. Kali ini perangkat Samsung yang jadi target utama lantaran kamera utama smartphone tersebut terlalu menonjol, tak rata dengan bagian bodi.
"Harusnya tak perlu kamera tampil menonjol di bagian belakang, sehingga membuatnya kurang enak dilihat," masih kata Hugo yang tampil santai dengan baju polo berwarna hitam.
![]() |
Kembali lagi ke sisi depan, Hugo kemudian berbicara soal lebar layar. Dimana perangkat Samsung dan Apple yang dijadikan 'contoh buruk' disebut memiliki bezel (pembatas layar) yang masih tebal.
"Sejatinya, tidak ada smartphone yang tak memiliki bezel sama sekali. Pasti ada pembatas layar yang digunakan. Cuma untuk Mi 5 memiliki bezel yang sangat tipis. Dengan layar 5,15 inch, Anda akan merasa seperti menggenggam perangkat berlayar 5 inch karena tipisnya bezel yang digunakan," Hugo melanjutkan.
Perbandingan berlanjut untuk urusan berat, dimana Mi 5 disebutkan cuma berbobot 129 gram. Lebih ringan 14 gram ketimbang iPhone 6S yang 'cuma' memiliki bentang layar 4,7 inch.
Sudah cukup? Ternyata belum! Apple lagi-lagi diserang, dimana kali ini terkait fitur dual axis OIS di kamera iPhone 6S Plus. Intinya, lanjut Hugo, pengguna harus menebus ponsel jagoan Apple nan premium itu dengan harga tinggi jika ingin merasakan fitur dual axis OIS.
"Namun di Xiaomi Mi 5, Anda tak cuma mendapatkan dual axis OIS. Tetapi 4-axis OIS," tegasnya, yang disambung dengan video perbandingan Mi 5 dengan iPhone 6S dan 6S Plus saat mengambil gambar untuk membuktikan kemampuan dual axis vs 4-axis OIS. Ya sudah bisa ditebak, siapa lebih unggul.
Sementara dengan memori internal 64 GB RAM 3 GB dijual 2.299 yuan (Rp 4,7 juta) dan versi paling tinggi, Mi 5 Pro dengan RAM 4 GB dengan memori internal 128 GB dan dibalut ceramic body dipatok 2.699 yuan atau sekitar Rp 5,5 juta.
Di China, ponsel Mi 5 sudah dapat dipesan mulai 1 Maret mendatang. Konsumen dapat memilih tiga varian warna yakni hitam, putih dan emas.
Dan lagi-lagi, Hugo tak lupa untuk menunjukkan perbandingan spesifikasi dan harga jual Mi 5 vs para pesaingnya β seperti iPhone 6S, Samsung Galaxy S7 serta Huawei Mate 8.
![]() |

