Pichai menyebut kalau langkah hakim yang memaksa Apple untuk membantu FBI dalam membuka data di iPhone milik teroris adalah sebuah preseden buruk. Pernyataan Pichai ini dituangkan dalam rentetan kultwit di akun @sundarpichai.
Menurut Pichai, memaksa perusahaan untuk membolehkan peretasan bisa mengganggu privasi pengguna. Di sini Pichai tentu bersuara sebagai CEO Google, yang perusahaannya juga membuat sistem operasi ponsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Perang' ini berawal ketika seorang hakim meminta Apple menuruti permintaan FBI, yaitu membantu mereka membuka kunci ponsel yang digunakan oleh salah satu tersangka penembakan di San Bernandino.
Namun Apple menolak permintaan tersebut, di mana Tim Cook menyebut perintah tersebut akan mengancam keamanan dari pengguna produk Apple.
Ponsel yang dimaksud adalah sebuah iPhone 5C yang dipakai oleh salah satu tersangka. FBI perlu meminta bantuan Apple untuk membuka kunci ponsel tersebut karena iOS terbaru punya fitur keamanan yang terbilang ketat.
Contohnya, sistem iPhone bisa saja menghapus semua data di ponsel jika terlalu banyak memasukkan password yang salah. Sistemnya juga bisa melambatkan proses memasukkan password jika sebelumnya terjadi kesalahan.
Dua hal itu melambatkan proses menjebol keamanan ponsel yang dilakukan oleh FBI, yaitu dengan menebak password ponsel, atau yang biasa disebut dengan brute force. (asj/rns)