Namun YotaPhone mengakui kalau YotaPhone 2 belum memenuhi aturan TKDN. Pasalnya ponsel unik yang menonjolkan fitur dua layar ini sudah sejak sebelum aturan TKDN berlaku terdaftar di Kominfo. Sehingga batch pertama penjualan YotaPhone 2 memang masih belum wajib memenuhi aturan tersebut.
Meski demikian YotaPhone sudah punya rencana untuk memenuhi TKDN dengan cara menggandeng manufaktur lokal. Artinya, seperti beberapa produsen ponsel yang sudah duluan, YotaPhone juga akan melakukan perakitan ponsel di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita punya program jangka panjang, tapi soal membangun pabrik sendiri masih terlalu dini. Kita lihat saja ke depannya. (Sementara ini) untuk memenuhi aturan TKDN kita akan menggandeng manufaktur lokal," jelas Ted, di Russian Center of Science & Culture, di Menteng, Jakarta.
Target Sejuta Unit YotaPhone 2
Jadi pemain baru di ranah ponsel Indonesia juga tidak serta-merta bikin YotaPhone minder. Produsen ini menetapkan target yang terbilang lumayan untuk YotaPhone. Selama satu tahun ke depan, ponsel bermuka dua itu diharapkan bisa terjual sebanyak satu juta unit.
Tapi itu bukan target penjualan untuk YotaPhone 2 saja, melainkan untuk semua ponsel YotaPhone yang akan dipasarkan di Indonesia. Informasi ini juga semakin menekankan kalau produsen ini memang sudah menyiapkan varian-varian lain untuk pasar Indonesia.
"Targetnya semoga bisa mencapai ratusan ribu unit (penjualan), diharapkan satu juta unit," pungkas Ted. (yud/fyk)