Alat yang digunakan oleh Burela hanyalah Project Islandwood, yaitu salah satu software buatan Microsoft untuk memporting aplikasi ke platform Windows. Sementara 'korbannya' adalah sebuah game iOS populer bernama Canabalt.
Dalam postingan blognya, Burela menyebut Islandwood sebagai alat yang keren sembari mendemonstrasikan betapa mudah dan cepatnya proses porting tersebut, yang bisa ia selesaikan dalam waktu 5 menit, dikutip detikINET dari Business Insider, Kamis (11/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membangun sebuah aplikasi dari nol memang membutuhkan waktu yang lama, karena melibatkan banyak proses, seperti membangun, menguji, baru kemudian disebarluaskan. Ini adalah masalah utama yang dihadapi Microsoft.
Windows Phone hingga kini masih belum bisa bersaing dengan Android dan iOS dalam hal jumlah dan variasi aplikasi yang tersedia. Developer aplikasi seperti belum rela menghabiskan waktu dan sumber dayanya untuk membuat aplikasi di platform tersebut, termasuk developer aplikasi populer seperti Snapchat.
Untuk itulah Microsoft berusaha memperbaiki masalah ini di OS terbaru mereka, yaitu Windows 10. Di sistem operasi ini, developer bisa membuat aplikasi universal, bisa berjalan baik di desktop, tablet, ataupun smartphone, yang bernama Universal Windows Apps.
Ditambah lagi dengan adanya alat-alat untuk memporting aplikasi Android, iOS, juga aplikasi Windows lama ke Windows 10, yang diharapkan bisa menarik para developer untuk menghadirkan aplikasinya ke OS ini. (asj/fyk)