Dikutip detikINET dari Reuters, Xiaomi tahun ini akan berupaya meningkatkan penjualan offline menjadi dua kali lipat di China dibanding tahun sebelumnya. Tekanan hebat dari rival yang makin besar memicu Xiaomi melalukan langkah ini.
Target penjualan Xiaomi tahun lalu meleset 12% dengan jumlah pengapalan 70 juta unit. Rival berat seperti Huawei dan Lenovo yang agresif juga berjualan online, rupanya mampu merongrong Xiaomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Xiaomi sedang mencoba berekspansi secara offline. Tapi bisnis utama mereka masih melalui mi.com," kata sumber tersebut. Tahun lalu, diperkirakan 28 juta dari seluruh penjualan handset Xiaomi dilakukan secara offline. Sedangkan tahun ini, target penjualan offline menjadi 58 juta.
Xiaomi adalah start up termahal di China dengan nilai diperkirakan USD 45 miliar. Namun karena target penjualan yang meleset itulah, performa mereka mulai diragukan. Strategi baru pun harus ditempuh.
"Xiaomi memang harus menyesuaikan strateginya. Anda tidak bisa menyasar pembeli tertentu hanya dengan chanel online, misalnya masyarakat yang ada di pedesaan," kata Jason Low, analis di Canalys.
(fyk/rns)