Samsung sukses menjual lebih banyak ponsel di tahun 2015 ini. Namun dari segi nilai, masih belum mengangkat lesunya penjualan bisnis ponsel Samsung dalam beberapa kuartal terakhir, karena yang lebih banyak terjual adalah ponsel murah.
Pekan lalu, Samsung bergembira merayakan pertumbuhan keuntungan tahunannya untuk pertama kali sejak 2013. Kondisi finansial Samsung mulai membaik, disumbang dari bisnis chip.
Sayangnya, divisi smartphone masih belum sepenuhnya pulih. Lini bisnis ini menjadi yang paling rendah menghasilkan keuntungan selama tiga kuartal berturut-turut, setelah Samsung memangkas harga sejumlah seri high end smartphone Galaxy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samsung mengapalkan 84 juta smartphone pada kuartal ketiga 2015, 6,3% lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan lebih banyak dibandingkan Apple dan Huawei yang berada di nomor 2 dan 3 pangsa pasar smartphone global.
Angka berdasarkan laporan firma riset Counterpoint Technology Market Research. Sementara Samsung sendiri menolak berkomentar dan tidak menyebutkan angka penjualan smartphonenya.
"Ponsel high end Samsung menempati porsi 40% dari keseluruhan penjualan smartphonenya di kuartal ketiga. Turun dari sebelumnya 55% di tahun lalu. Dalam waktu bersamaan, ponsel dengan harga USD 200 atau di bawahnya menyumbang 38% dari penjualan, naik dibandingkan tahun lalu sebesar 30%," tulis Counterpoint.
Jadi meski Samsung mengapalkan lebih banyak unit smartphone, belum menguntungkan seperti ketika Samsung menjual ponsel di 2012 dan 2013. Di sisi lain, analis melihat kecenderungan Samsung untuk bergerilya di pasar low end, bersaing dengan vendor China yang menawarkan ponsel murah.
(rns/rou)