Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Laporan dari Singapura
Berlian & Teknologi Mahal di Speaker Bowers & Wilkins
Laporan dari Singapura

Berlian & Teknologi Mahal di Speaker Bowers & Wilkins


Muhammad Alif Goenawan - detikInet

Deretan speaker anyar Bowers & Wilkins (alif/detikINET)
Singapura - Salah satu produk terbaru Bowers & Wilkins yang masuk ke dalam seri 800 Diamond, yakni 802 D3 dibanderol harga Rp 400 jutaan, sedangkan 805 D3 yang paling murah dibanderol Rp 120 juta. Namun, harga itu dinilai wajar karena ada berlian dan teknologi baru yang bikin mahal.

Dimulai dari desain, rangka seri 800 Diamond terbaru ini dirancang menggunakan rangka matrix. Dengan struktur rangka yang lebih kaku--terdiri dari lempengan aluminium--matrix mampu menahan seluruh driver agar lebih stabil dari getaran-getaran yang dikeluarkan oleh bass.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masih dari sisi desain, untuk kabinetnya, produsen audio asal Inggris itu merancang kabinetnya dengan desain yang berbentuk curve atau melengkung di bagian depan (reverse wrap cabinet). Selain tampil beda dengan sisi yang tak lagi tajam, rancang kabinet baru ini mampu mengurangi suara dari kolorasi.

Dari desain, kita beralih ke sisi atas, yakni tweeter. Tweeter pada seri 800 Diamond ini kini memiliki konstruksi bodi yang solid. Tweeter terbaru ini mampu meredam resonansi yang keluar dari speaker. Meski bodinya baru, material yang dipakai masih tetap sama, yakni berlian.



Ya, selama pengembangan kurang lebih tujuh tahun itu, tampaknya Bowers & Wilkins masih belum bisa menemukan material pengganti yang cocok untuk dipakai di tweeter-nya. Maka dari itu, berlian dianggap sebagai material yang masih ampuh dipakai di tweeter.

Bagian dari kepala pada seri 800 sudah diterapkan Bowers & Wilkins sejak tahun 1979. Bentuk kepalanya ini pun telah beberapa kali mengalami perubahan, hingga yang terakhir dinamakan turbine head. Sesuai namanya, turbine head memiliki bentuk yang menyerupai turbine pada pesawat.



Dirancang dengan menggunakan bahan material aluminium, turbine head menyingkirkan semua problematika yang ada, seperti mengurangi resonansi dan membuat performa midrange yang kurang kuat menjadi lebih bagus lagi. Begitu pula dengan desainnya yang dibuat lebih ramping agar mampu membantu penyebaran suara dan memantulkan gelombang suara ke belakang speaker.

Yang namanya speaker tak lengkap tanpa suara bass. Teknologi bass driver terbaru yang dijuluki aerofoil melalui tahap pengembangan hampir tiga tahun. Sesuai namanya, aerofoil memiliki desain yang aerodinamis, sehinga dikatakan mampu menghasilkan suara bass yang lebih presisi lagi.



Terakhir adalah pengunaan continuum cone di sektor midrange. Drive yang biasanya dipakai untuk menghantarkan suara vokal ini menggantikan kevlar cone yang sebelumnya dipakai Bowers & Wilkins sejak tahun 1974.

Continuum ini masih bersifat fleksibel sama seperti kevlar, hanya saja memiliki kontrol yang lebih baik. Dengan demikian ia mampu menghasilkan suara vokal yang lebih jernih, akurat, dan netral.

(rou/rou)







Hide Ads
LIVE