Menariknya, kedua prosesor telah mengusung teknologi octa core. Yang paling membedakan terletak di kecepatannya, di mana Snapdragon 430 punya clock 1,2 GHz, sedangkan Snapdragon 617 clock-nya 1,5 Ghz. Namun arsitektur keduanya sama-sama mengandalkan Cortex-A53.
Kesamaan lainnya juga ada di sisi grafis. Qualcomm membekali keduanya dengan chip grafis Adreno 505. Selain itu kedua prosesor juga mendukung penggunaan kamera hingga kemampuan 21 MP. Ditambah lagi, baik Snapdragon 430 maupun Snapdragon 617 telah dibekali fitur Quick Charge 3.0 yang mampu mengisi 80% baterai hanya dalam waktu 1,5 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari dukungan kecepatan tersebut, keduanya dipastikan juga sudah mendukung teknologi carrier aggregation yang kerap digembor-gemborkan para operator telekomunikasi.
Dengan segala kelebihan itu tentu MediaTek harus mewaspadai gerak-gerik kedua prosesor Qualcomm itu kalau tak mau pasar yang digarapnya gantian digerogoti. Apalagi kalau Qualcomm juga membanderolnya di harga yang kompetitif di mata produsen ponsel.
(yud/fyk)