Menurut data Counterpoint Technology Market Research, penguasa pasar ponsel Indonesia -- feature dan smartphone -- saat ini (Q2 2015) diduduki oleh Evercoss. Mereka meraup 18,5% market share, naik dari 18,2% di kuartal sebelumnya.
Sementara Samsung harus puas jadi runner-up dengan 16% pangsa pasar, turun dari 21,2% di kuartal sebelumnya. Adapun di posisi lima besar lainnya ditempat oleh Microsoft, Mito dan Advan.
Samsung masih perkasa jika berbicara segmen smartphone. Vendor asal Korea Selatan ini masih punya 24,2% market share, tapi turun drastis dari 32,9% di Q1 2015. Evercoss menguntit di posisi kedua dengan 14,3%, selanjutnya diis oleh Advan, Smartfren, dan Asus.
Menurut Counterpoint, kue pasar Samsung dimakan oleh brand-brand kuda hitam. Seperti Asus, Vivo, Oppo, dan Xiaomi yang mengambil segmen smartphone kelas menengah Samsung. Sedangkan Asus disorot karena mampu menyalip Oppo untuk menempati posisi kelima di segmen smartphone.
Analis Senior Counterpoint Technology Market Research Tarun Pathak mengatakan, pihaknya dalam melakukan survei menggunakan metodologi riset, setiap kuartalnya Counterpoint melacak dan mengestimasi jumlah pengiriman ponsel yang disebarkan ke dalam berbagai channel penjualan dari para manufaktur.
Estimasi pengiriman ini lalu akan ditriangulasikan dengan survei level industri yang berbeda untuk menemukan estimasi kuantitatif terhadap performa vendor dan pasar untuk masing-masing kategori perangkat.
Hasil survei ini sekaligus memberikan gambaran bahwa pasar feature phone dan smartphone di Indonesia masih menjanjikan. Pertumbuhannya menurut Counterpoint sekitar 30% per tahun. Indonesia juga lanjut Tarun sedang diramaikan dengan hadirnya smartphone 4G. Baik operator, vendor lokal maupun global sedang bersaing meraih segmen pasar tersebut.
(ash/asj)