Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Laporan dari Berlin
Moto 360 Sukses Jadi Tren Smartwatch
Laporan dari Berlin

Moto 360 Sukses Jadi Tren Smartwatch


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

Marcus Frost, Senior Marketing Director Motorola (rou/detikINET)
Berlin -

Motorola ternyata cukup sukses mendorong perubahan tren smartwatch. Dalam gelaran IFA 2015 di Berlin, Jerman, hampir semua vendor yang punya produk jam tangan pintar, terkesan berlomba-lomba meniru bentuk dari Moto 360.

Gear S2 dan Huawei Watch yang baru saja dirilis Samsung dan Huawei, misalnya. Keduanya kompak hadir dengan desain bulat. Pun demikian dengan LG Watch Urbane saat disaksikan detikINET di ajang IFA 2015, di Berlin, Jerman.

Perubahan ini bisa jadi lantaran mereka terinspirasi Motorola yang memilih bentuk bulat, karena lebih familiar dengan kebanyakan pengguna yang cocok dengan desain bulat sebagaimana bentuk jam biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat pesaingnya yang mulai mendekat, Motorola pun tentu tak tinggal diam. Sejak diambil alih Lenovo, Motorola malah makin bersemangat untuk terus berlari meninggalkan lawan-lawannya.

Para penyuka smartwatch Motorola kembali disuguhkan dengan kemasan desain baru yang lebih memikat di generasi kedua Moto 360. Tak tanggung-tanggung, ada 300 desain yang bisa kita pilih.

Tak hanya untuk kalangan umum seperti halnya varian pertama. Motorola juga membuat segmentasi untuk pria dan wanita. Bahkan, ada juga varian 360 Sport yang lebih bergaya anak muda.

Bersamaan dengan launching eksklusif menjelang IFA 2015 di Berlin, Motorola 360 ditambahkan berbagai feature baru dan baterai yang lebih tahan lama. Desainnya masih memilih bentuk bulat.

Kenapa Harus Bulat?



Menurut Marcus Frost, Senior Marketing Director Motorola, bukannya tanpa alasan ketika mereka memutuskan untuk kembali menghadirkan smartwatch dengan bentuk bulat.

Selain dari sisi fashion, ada faktor lain seperti persentase layar terhadap permukaan depan. Bentuk bulat bisa membuat layar di smartwatch jadi jauh lebih lega, bisa sampai 71,7%.

"Bandingkan dengan Samsung Galaxy Gear berbentuk kotak yang memenuhi hanya 41,9% terhadap luas permukaan depan," paparnya di sela ajang IFA yang masih berlangsung hingga Rabu (9/9/2015).

Artinya, layar hampir memenuhi permukaan depan dan tak menyisakan space yang terlalu banyak. Seperti sifat jam semakin optimal ukuran layar maka ukuran keseluruhan bodi pun bisa lebih kecil.

Wearable yang telah menyandang sertifikasi IP 67 ini juga disertai GPS yang lebih presisi. Motorola 360 Sport memakai layar AnyLight hybrid yang tak tak pendar ketika berada di bawah sinar matahari yang terang.

Makin Banyak Pilihan



Layaknya jam tangan pada umumnya, ada kalanya pengguna merasa bosan dengan tampilan yang begitu-begitu saja. Padahal, menurut Motorola, jam itu seharusnya sudah jadi bagian dari gaya hidup.

"Itu sebabnya, kami memberikan begitu banyak pilihan. Mulai dari ukuran diameter 46 mm dan 42 mm, tali jam yang bisa diganti sesuai keinginan, dan satu lagi, Anda bisa mengkustom sendiri jam ini," masih kata Frost.

Lewat situs moto360.com, kita bisa memilih bezel, warna, material, hingga tali jam yang diinginkan. Sejauh ini pesanan cuma bisa dilakukan via online. Namun pihak Lenovo juga akan memboyong smartwatch generasi kedua Motorola ini ke Indonesia dalam waktu dekat.

Untuk lebih melengkapi fitur di wearable device ini, Motorola juga telah menyiapkan lebih dari 4.000 aplikasi yang bisa didownload. Misalnya, aplikasi Moto Body yang bisa membuat program latihan, exercise, dan hal-hal lain seputar olah badan yang tercatat. Sensor untuk mencatat denyut jantung juga ditingkatkan agar lebih presisi.

Aplikasi lainnya yang juga tak kalah menarik adalah aplikasi untuk pencatat data konsumsi dan performa kendaraan. Dalam hal ini Ford yang pertama kali menyiapkan. Vendor lain kabarnya juga tengah didekati untuk membuat aplikasi semacam ini di mobil mereka.

(rou/asj)







Hide Ads