"Baru kemarin dirilis, eh sekarang sudah meluncur produk baru lagi," demikian suara konsumen yang kerap dilontarkan terhadap ponsel Samsung.
Samsung tentu tak menutup telinga terkait hadirnya suara kritis dari pelanggannya tersebut. Namun vendor asal Korea Selatan itu coba memberi pengertian bahwa peluncuran produk yang dianggap terlalu sering itu merupakan bagian dari banyaknya range produk yang mereka miliki.
Dijelaskan Marketing Director IM Bussines Samsung Indonesia Vebbyna Kaunang, stempel 'paling rajin' meluncurkan ponsel itu bukan berarti setiap minggu Samsung merilis ponsel yang mirip-mirip.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kedengarannya ramai (di berita dan media sosial), jadi dianggap launch (produk) terus, ganti-ganti terus," imbuhnya.
Beruntung, Samsung tak berdiam diri, mereka kini tengah membenahi segmentasi produknya agar lebih ringkas dan mudah dimengerti.
Yakni dengan menggunakan huruf di setiap serinya. Misalnya V untuk kalangan entry level, J mewakili kelas menengah, A bagi kawula muda, serta duo flagship -- S (multimedia) dan Note (produktivitas).
"Kalau dulu kan kita innovate for everyone dan secepat mungkin. Jadi ada nama Grand Duos, Mega, dan lainnya. Nah, sekarang jadi lebih rapi," tuntas Vebbyna.
(ash/fyk)