Menurut Lucky Sebastian, gadget enthusiast asal Bandung, RAM besar memang bakal membantu gadget yang digunakan untuk keperluan multitasking. Sebab pada saat kita butuh sebuah program (aplikasi) untuk multitasking, ponsel memerlukan memori untuk bisa digunakan.
Hanya saja, lanjut Lucky, sistem manajemen (pengelolaan) untuk mengoptimalisasi RAM ini terkadang dipandang sebelah mata oleh vendor ponsel. Hasilnya, meski ponsel tersebut punya RAM 4 GB namun penggunaannya tak optimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duo ponsel layar besar Samsung tersebut juga menjadi ponsel tangguh yang dibekali dengan RAM 4 GB. Dimana Lucky pun masih menanti sistem manajemen dua ponsel jagoan baru Samsung itu untuk mengelola RAM 4 GB yang dimilikinya.
"Karena banyak orang berpikir kalau RAM ada sisa mikirnya 'wah, masih banyak'. Padahal sebenarnya harusnya kita melihat RAM berbeda dengan internal storage yang masih bisa digunakan untuk menyimpan banyak hal/data," kata Lucky.
"Nah jika RAM banyak sisa dan tidak dioptimalkan, berarti dia tidak berguna. Untuk apa?," lanjutnya.
Dijelaskan pula oleh Lucky jika RAM itu ibarat jalan untuk mobil (aplikasi), dan mobil kita adalah aplikasi biasa ditaruh di garasi (storage) kemudian ketika saat dia butuh dijalankan maka bakal dipindahkan ke jalan raya (RAM).
Ketika jalannya besar, kita tentu bisa menjalankan banyak mobil, tapi ketika RAM-nya menipis, tak ada jalan lagi yang biasa digunakan. Dalam situasi inilah muncul ngelag. Sebab ketika mobil baru mau jalan maka mobil yang lain harus menyingkir dulu, dimana ini butuh waktu.
Tetapi kembali lagi optimalisasi pengelolaan RAM itu tergantung dari sistem yang dikembangkan oleh pembuat ponsel. Percuma juga kalau punya ponsel dengan RAM besar tetapi tak bisa dimanfaatkan secara baik.
(ash/yud)