Xiaomi adalah contoh sukses perusahaan smartphone yang awalnya bukan apa-apa, kini mulai meraksasa. Kisah manis Xiaomi menginspirasi banyak entrepreneur di China membuat perusahaan smartphone, kadang dengan modal seadanya.
Memang bukan rahasia kalau ada begitu banyak merek smartphone di China. Menurut penelitian Counterpoint Research, ada 155 merek smartphone di China yang menjual sedikitnya 1.000 ponsel per bulan. Meningkat dari 110 merek pada dua tahun lalu.
"Bikin ponsel di sini tidak gampang bangkrutnya tapi tidak mudah juga dapat untung. Jika Anda tak punya diferensiasi produk, Anda akan bertarung di pasar yang begitu padat," kata CK Lu, analis di Gartner yang dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (14/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membuat smartphone di China memang bisa dimulai dengan biaya tidak begitu besar. Tapi kalau skalanya sudah serius, misalnya membuat desain bagus, kampanye marketing dan distribusi barang, modalnya bisa di angka ratusan miliar.
Beberapa pemain kecil ingin sukses seperti Xiaomi, yang sekarang adalah startup termahal. Nilai perusahaan Xiaomi adalah USD 45 miliar hanya dalam lima tahun berdirinya. Salah satu perusahaan ponsel yang ingin mengekor jejak Xiaomi adalah Smartisan, berdiri tahun 2012.
"Ponsel Xiaomi sudah sukses saat kami berdiri. Karena itu, mendapatkan investasi dan karyawan untuk membuat smartphone menjadi lebih mudah. Sebelum ada Xiaomi, semuanya terasa sangat sulit," kata juru bicara Smartisan.
(fyk/ash)