Yang paling tinggi tentulah Radeon R9 Fury X, dengan memori GDDR 5 4.096 bit yang dilengkapi dengan teknologi high-bandwidth memory (HBM). Hasilnya, GPU ini punya memori dengan jalur memori yang 60% lebih besar dibanding pendahulunya.
AMD mengklaim fitur yang terintegrasi di chip Fiji ini bisa memberikan kinerja per watt 3 kali lipat lebih besar dibanding GDDR5 biasa. HBM juga membuat ukuran kartu grafis bisa semakin kecil, karena lebih irit tempat. Setiap 1 GB memori HBM memakan tempat 95% lebih sedikit dibanding GDDR5 konvensional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Radeon R9 dan R7 300
Berbeda dengan Fury, dua GPU ini punya kelas yang berbeda. R9 300 sejak awal diplot oleh AMD untuk memainkan game dengan resolusi 4K. Selain itu GPU ini juga didesain untuk penggunaan perangkat virtual reality (VR), dengan teknologi AMD LiquidVR. Serta dilengkapi dengan AMD FreeSync agar bisa disinkronisasi dengan monitor dengan teknolgi sejenis.
"Untuk GPU AMD Radeon 390 adalah penawaran yang bagus karena mempunyai memori GDDR5 sebesar 8GBβ. Sudah bisa digunakan untuk API terbaru dan dilengkapi dengan teknologi VSR," ujar Richard Huddy, AMD Chief Gaming Scientist, saat meluncurkan kartu grafis ini di Jakarta, Senin (29/6/2015).
Sementara R7 300 diklaim mampu menjalankan game online -- biasanya tergolong game ringan -- dengan frame rate lebih dari 60 fps di resolusi 1440p. Selain itu, kartu grafis dengan chip R7 300 ini juga akan bisa menjalankan game dengan format multi monitor, alias AMD Eyefinity.
Semua kartu grafis teranyar tersebut dilengkapi dengan fitur-fitur anyar seperti DirectX 12, OpenGl 4.5, dan Vulkan. Dan sudah tersedia di pasaran mulai pertengahan Juni 2015 dengan harga mulai USD 109 hingga USD 649.
(asj/rou)