"Saya sudah dengar tentang rencana (TKDN) itu, dan bagi kami tak masalah," kata Henry Hsu, Chief Operating Officer Consumer Business Group Southern Pacific Region Huawei saat ditemui detikINET di London, Inggris.
Bahkan sebelum kebijakan itu ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, Huawei ternyata telah jauh-jauh hari mengantisipasinya dengan memproduksi sejumlah ponsel 4G terbarunya di pabrik yang ada di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Huawei sendiri baru saja memperkenalkan dua smartphone flagship terbarunya di London, yakni P8 dan P8 Max. Selain itu, vendor raksasa asal China ini juga tengah menyiapkan seri ekonomis dari P8 dan satu lagi smartphone khusus untuk Indonesia yang konon diberi kode nama 'Batik' atau Y3.
"Untuk smartphone terbaru yang khusus kami buat untuk Indonesia, itu belum 4G dan masih 3G. Jadi rasanya bukan itu yang kami buat di Surabaya," pungkas pria yang kini memimpin Huawei di regional Malaysia tersebut.
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia sejak beberapa bulan terakhir memang tengah mematangkan rencana untuk menetapkan konten dalam negeri di perangkat 4G. Angka persentasenya memang belum final, namun kandungan dalam negeri yang diharapkan minimal bisa mencapai 40%.
Menkominfo Rudiantara sebelumnya juga mengatakan bahwa draft aturan TKDN ini tak lama lagi akan diterbitkan. Draft ini kemudian akan dibahas kembali oleh Kominfo bersama dua kementerian lainnya seperti Perdagangan dan Industri.
(rou/rou)