Huawei yang baru saja memperkenalkan smartphone P8 dan P8 Max di London, tak mau buru-buru memboyong kedua flagship itu ke Jakarta. Pasalnya, mereka tak mau peluncurannya bertabrakan dengan 'Batik', ponsel murah yang sengaja didesain khusus untuk Indonesia.
Hal itu diungkap oleh Henry Hsu, Chief Operating Officer Consumer Business Group Southern Pacific Region. Menurutnya, peluncuran P8 di Indonesia sengaja diundur Juni agar bisa fokus pada peluncuran 'Batik'.
βKami belum bisa menyebutkan namanya, namun banyak yang merujuk dengan nama kode Batik Phone,β kata Hsu saat berbincang usai peluncuran P8 di London, Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyadari hal itu, Hsu mengatakan bahwa untuk pengguna Indonesia mereka sebenarnya sudah menyiapkan sebuah smartphone dengan harga terjangkau dan kemampuan yang dirancang khusus berdasarkan masukan dari pengguna di Indonesia.
Hsu mengatakan Batik Phone akan diluncurkan pertama kali di Indonesia. Setelah itu baru menyusul ke wilayah lain yang memiliki profil pengguna serupa.
"Ponsel ini akan menjadi 'Mercedes'-nya ponsel kelas bawah. Kami akan menyematkan beberapa fitur high end pada perangkat entry level ini,β ujarnya.
Sasaran Huawei untuk ponsel Batik ini, menurutnya, mencakup kalangan pelajar, mahasiswa, orang-orang yang baru beralih ke smartphone dan juga kalangan yang sudah cukup berumur.
Ia tidak menjelaskan lebih rinci spesifikasi atau hal teknis lainnya dari Batik Phone, namun ia menggarisbawahi keinginan Huawei agar produk yang dihasilkan bisa mengubah gaya hidup penggunanya.
βBayangkan pengemudi becak, yang setiap hari pegal-pegal setelah mengayuh becaknya. Kemudian diberikan becak dengan mesin listrik yang tidak perlu dikayuh, pasti akan terasa manfaatnya kan?β kata Hsu memberi perumpamaan.
Dari kabar yang beredar, ponsel Batik ini akan menggunakan nama Y3 dan akan hadir di Indonesia sekitar satu-dua minggu ke depan. Konon, ponsel ini akan dibanderol dengan rentang harga kurang dari Rp 1 juta.
(rou/fyk)