Penjualan smartphone di pasar global dalam setahun terakhir berhasil menembus 1,23 miliar unit dengan nilai bisnis USD 381,1 miliar di sepanjang 2014. Ini semua berkat ekspansi China yang dipimpin oleh Xiaomi dkk.
Dari data terbaru yang dilansir badan riset Gfk, penjualan smartphone di pasar global menembus angka 1,23 miliar unit naik 23% dibandingkan 2013 sebesar 998,1 juta unit. Sementara nilai bisnisnya menembus angka USD 381,1 miliar atau naik 15% dibandingkan tahun sebelumnya USD 220,4 miliar.
Menurut Director of Trends and Forecasting GfK Kevin Walsh, pasar China akan terus menjadi penopang pertumbuhan secara global baik dari sisi unit dan nilai penjualan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara lembaga riset IDC melaporkan, Xiaomi bahkan berhasil menggeser posisi Samsung sebagai raja smartphone di China. Keberhasilan ini jelas membuat ponsel China jadi raja di negeri sendiri.
Jika pada tahun 2013 Xiaomi hanya berhasil mendapatkan pangsa pasar 5,3%, di tahun 2014, pangsa pasar Xiaomi justru mengalami peningkatan pesat hingga 12,5%. Di saat bersamaan, pangsa pasar Samsung justru menurun dari 18,7% menjadi 12,1%.
Menurut IDC, kunci dari kesuksesan Xiaomi adalah harga produk yang relatif murah dan penjualan online. Xiaomi dapat menekan harga produk mereka dengan membatasi jenis smartphone yang dikeluarkan dengan harapan satu jenis smartphone dapat bertahan lebih lama di pasar.
Di Indonesia, operator seluler juga terus memacu adopsi smarpthone. Misalnya, Telkomsel menargetkan kenaikan pengguna smartphone di jaringannya menjadi 54 juta pengguna.
Pengguna smartphone Telkomsel tercatat 36 juta hingga akhir tahun lalu dimana 20 juta atau 55% di antaranya didorong oleh pertumbuhan pengguna Android yang melonjak 300% di jaringannya.
Dengan lonjakan pertumbuhan pengguna smartphone ini, Telkomsel berharap average revenue per users (ARPU) pelanggannya secara blended atau campuran, bisa naik menjadi Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu per bulan.
(rou/rou)