Saat meluncurkan RedMi1S di Indonesia, bos Xiaomi mengklaim pihaknya bukan cuma jualan ponsel, tapi lebih menawarkan user-experience MIUI bagi konsumen yang dibungkus dalam perangkat.
Pernyataan itu disampaikan oleh Hugo Barra, Vice President Xiaomi Global. Mantan petinggi Google itu menegaskan bahwa ponsel seperti RedMi 1S ini hanya diibaratkan layaknya sebuah kendaraan.
Menurutnya, daya tarik utama Xiaomi justru terletak pada OS MIUI berbasis Android yang diklaim Barra menawarkan simplisitas namun high customizable.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukannya tanpa alasan, Barra pun menunjukkan kebolehan MIUI v5 yang diusung RedMi 1S yang menurutnya belum ditawarkan oleh produsen lainnya. Salah satunya adalah kemampuan MIUI yang secara default mencegah aplikasi pihak ketiga apapun untuk berjalan di background.
βKebiasaaan aplikasi Android adalah tetap berjalan di background, meski pengguna tidak menggunakannya. Hal semacam inilah yang pada akhirnya membuat ponsel Android semakin berkurang sumber dayanya (yang berakibat kinerja melambat),β imbuh Barra.
Pun demikian, bila dianggap sebuah aplikasi perlu untuk berjalan di background, MIUI tetap menawarkan opsi menu untuk menambahkan aplikasi tersebut dalam white-list.
βDengan begitu pengguna dapat me-manage aplikasi yang diperlukan ataupun yang tidak, sehingga kinerja ponsel dapat tetap terjaga optimal,β pungkasnya.
(yud/rou)