Seperti apa kisah kelahiran iPhone, smartphone yang sampai kini masih populer dan sebagian pihak menganggapnya sebagai simbol kaum elit? Seorang pejabat Apple memaparkan kisah yang mungkin belum pernah diungkap sebelumnya.
Greg Christie, Apple Vice President and Software Design adalah salah satu sosok kunci dalam kelahiran iPhone. Ia menceritakan kisah penciptaan iPhone dalam ruang sidang pengadilan California di mana Apple kembali menuding Samsung melanggar paten.
Greg termasuk pencipta paten slide to unlock yang dipermasalahkan Apple. Berikut kisah Greg, yang mungkin ditujukan agar pengadilan merasa bahwa Apple bekerja sangat keras untuk membuat iPhone sehingga tidak seharusnya produknya dijiplak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suatu hari aku duduk di kantor dan Scott Frostall (mantan eksekutif Apple-red) datang, menutup pintu dan dia bertanya apakah yang akan kamu lakukan untuk membuat ponsel," kata Greg, mengisahkan ulang ketika pertama kali dia mendengar ambisi Apple membuat ponsel.
"Kami pun berdiskusi lebih jauh. Deskripsinya masih umum, namun ponsel itu akan berbasis layar sentuh, lebih besar ukurannya untuk sebuah ponsel namun sangat kecil dibandingkan layar komputer desktop dan timku mulai mengerjakan desainnya," papar Greg.
Beberapa bulan kemudian, tim yang dipimpin Greg mendemonstrasikan ide soal software iPhone. Desainnya terinspirasi oleh sistem operasi OS X.
"Kami bekerja mendesain, brainstorm, mendemonstrasikannya kemudian melakukan review. Hal itu berlangsung selama beberapa bulan," kata Greg.
Pertemuan untuk membahas desain iPhone dilakukan di sebuah ruangan lantai dua di kantor pusat Apple yang biasanya digunakan untuk rapat bersama Steve Jobs. Ruangan itu cukup ketat keamanannya, tidak ada jendela, dan butuh kode PIN untuk memasukinya.
Diberi Ultimatum Steve Jobs
Januari 2005, setelah Apple melangsungkan konferensi MacWorld, Steve Jobs mulai tidak sabar melihat perkembangan proyek iPhone yang dirasanya masih jalan di tempat. "Steve mulai cukup frustrasi karena menganggap belum ada kemajuan berarti," ungkap Greg.
Tim yang dipimpin Greg pun diberi ultimatum. Pada meeting berikutnya, Steve meminta mereka sudah harus bisa mendemonstrasikan keseluruhan proyek atau jika tidak berhasil, maka proyek iPhone akan diberikan kepada tim lain.
"Aku merasa sedikit marah. Kurasa kami membuat kemajuan. Aku merasa sangat kompetitif, aku tidak ingin kehilangan proyek ini ke tim lain. Aku sungguh ingin melakukan kerja yang bagus," tutur Greg.
Greg dan timnya pun bekerja begitu keras agar tidak mengecewakan Steve. Mereka pun mendemonstrasikan hasil kerjanya dan beruntung, Steve merasa puas. "Dia merasakannya sebagai pekerjaan yang hebat," terang Greg.
Keamanan Ditingkatkan
Proyek iPhone pun dikerjakan oleh beberapa tim dan Apple segera memberlakukan sekuriti tingkat tinggi. Ruangan Greg dan timnya tidak bisa dimasuki sembarangan, memerlukan akses keamanan khusus.
Namun membuat produk final iPhone tidak semudah membalikkan telapak tangan. Baru sekitar dua tahun kemudian atau tepatnya pada tahun 2007, iPhone akhirnya diluncurkan Apple.
"Melelahkan sekaligus menyenangkan. Dari tahun 2005 sampai waktu pengumuman iPhone di Januari dan penjualannya di Juni 2007, semuanya seperti non stop. Anda harus selalu siap mendiskusikan pekerjaan ini kapan saja," kata Greg.
Peluncuran resmi generasi pertama iPhone dilakukan pada perhelatan Macworld Expo 2007 di San Francisco. Greg pun mengaku antusias menontonnya sebagai audiens.
Peluncuran iPhone ternyata disambut antusias oleh konsumen dan sampai sekarang, merek iPhone masih bertaji meski pesaing bermunculan. "Sungguh menakjubkan," pungkasnya. (fyk/ash)