Menurut studi biro marketing Upstream dan biro riset Ovum, iPhone rupanya lebih disukai penduduk di beberapa negara berkembang dengan raihan 32%. Namun bedanya sangat tipis dengan Samsung yang ada di peringkat kedua, dengan 29% konsumen memilihnya.
Dikutip detikINET dari Bloomberg, Jumat (14/3/2014), pada tahun lalu, Samsung lebih unggul dengan raihan 32% dan Apple 21%. Berarti kali ini, Apple mengalami kenaikan cukup drastis. Kemungkinan karena Apple lebih agresif berpromosi di negara negara berkembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang, Samsung yang produknya menyasar berbagai rentang harga sampai kini masih kukuh menduduki posisi puncak produsen ponsel terbesar di dunia. Sedangkan Apple iPhone terkenal mahal sehingga beberapa konsumen pikir-pikir untuk membelinya.
Misalnya saja iPhone 5C dijual sekitar Rp 8,7 juta di Indonesia, padahal spesifikasinya sama dengan model sebelumnya dan bahan pembuatan kurang premium. Bandingkan dengan model flagship Galaxy S4 Samsung yang harganya Rp 7 jutaan.
(fyk/ash)