Memang tidak hanya Apple saja, hampir semua perusahaan elektronik besar punya basis produksi di China. Namun di sini, Apple dijadikan contoh mengapa mereka memilih pabrik yang berlokasi di Negeri Tirai Bambu.
Sebagian alasannya mungkin sudah pernah didengar. Namun sebagian ternyata ada fakta yang di luar dugaan. Jadi, apa yang menyebabkan Apple memilih China sebagai lokasi manufaktur produk andalannya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Upah Buruh Murah
|
Seandainya sebanyak 230 ribu saja pekerja Foxconn yang dikontrak Apple untuk merakit perangkatnya pindah semua ke AS, Apple bisa rugi besar. Apa sebabnya?
Menurut estimasi Forbes, untuk jumlah pekerja sebanyak itu di AS, Apple harus mengeluarkan biaya total sebesar USD 25 miliar per tahun. Bisa-bisa, Apple pun bangkrut.
Memang pekerja di AS lebih mengedepankan skill tinggi dan menuntut bayaran besar. Ketimbang dituntut macam-macam, Apple pun memilih China sebagai basis produksinya.
2. Tenaga Kerja Melimpah
|
Bayangkan saja, Foxconn selaku mitra manufaktur Apple dan berbagai perusahaan elektronik lainnya, diestimasi memiliki 1,2 juta pegawai. Dari jumlah tersebut, 400 ribu bekerja sebagai buruh pabrik.
Memang banyak kasus miring menimpa pabrik Foxconn, terutama buruh yang kabarnya diperlakukan tidak manusiawi. Mereka disinyalir dipaksa bekerja keras tanpa kompensasi pantas.
Namun toh sampai saat ini, Foxconn tetap lancar jaya dalam merakit jutaan produk Apple yang dinilai bergengsi di mata para fans.
3. Kaya Sumber Daya Alam
|
Dr Tim Coombs, profesor dari Cambridge University, menyatakan bahwa berbagai komponen di iPad memakai elemen bumo langka tersebut.
Nah rupanya, bahan langka itu banyak terdapat di China. Dan masalahnya, China mengontrol sekitar 95% suplainya dan membatasi kuota ekspor, serta menjualnya dengan harga tinggi.
Bahkan, presiden AS Barack Obama sempat protes pada lembaga World Trade Organization (WTO) mengenai kebijakan ketat China tersebut.
Maka, untuk memastikan mendapatkan pasokan elemen bumi dimaksud, vendor elektronik seperti Apple pun memilih China sebagai tempat produksi utamanya.
4. Regulasi Lingkungan yang Longgar
|
Indeks tersebut meneliti berbagai hal soal lingkungan hidup dan seperti apa peraturan yang diterapkan mengenainya. Misalnya kesehatan udara, air, sanitasi dan sebagainya.
Meski masih perlu diteliti lagi, mungkin inilah salah satu sebab Apple dan berbagai perusahaan elektronik memilih China untuk melakukan proses manufaktur.
Kelonggaran soal regulasi lingkungan mungkin saja memberikan keuntungan tersendiri bagi para vendor elektronik dalam proses produksi mereka.
Halaman 2 dari 5