Baik Battlefield 1 dan Call of Duty: Infinite Warfare dikembangkan oleh dua developer dan publisher game yang berbeda. Bila Battlefield 1 dikembangkan oleh DICE dan Electronic Arts (EA), maka COD: Infinite Warfare digarap oleh Infinity Ward dan Activision.
Persaingan di antara keduanya sudah terjalin sejak lama. Namun, untuk yang terbaru ini, persaingan semakin memanas. Hal ini karena tema yang diusung di keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut perbedaan di antara keduanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Battlefield 1 membawa Anda mengarungi konflik bersejarah yang paling jarang diangkat ke dalam bentuk game, yaitu Perang Dunia I. Beda halnya dengan Perang Dunia II, yang sering diangkat jadi game, Perang Dunia I sangat minim menjadi tema sebuah game, apalagi dengan biaya pengembangan yang besar.
Karenanya, Battlefield 1 lantas dianggap membawa angin segar di jagat game tembak-tembakan. Untuk beberapa segmen, Batlefield 1 menceritakan peristiwa bersejarah yang memang benar terjadi.
![]() |
Karena game ini mengusung tema Perang Dunia I, maka sudah pasti senjata yang dipakai senjata jaman dulu. Anda bisa menemukan senjata seperti thompson, senapan mesin kuno, rifle khas sniper di masa-masa awal peperangan, sampai peluncur roket yang bentuknya seperti masih dalam tahap purwarupa.
Meski terkesan lawas, tapi pada kenyataannya banyak gamer yang suka akan tema ini.
![]() |
Campaign 'War Stories' benar-benar menyuguhkan cerita sekaligus kekejaman, perjuangan, dan pengalaman langsung di medan perang. Pesan moral yang terselip dalam game ini adalah perang benar-benar mengubah dunia beserta orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Selain single player campaign tadi, yang menjadi nilai jual adalah multiplayer. Battlefield 1 bisa mengakomodir perang antar player hingga 64 pemain yang terbagi menjadi 32 lawan 32.
Banyak mode permainan yang disuguhkan dalam multiplayer Battlefield 1. Tapi, di antara mode permainan multiplayer itu, hanya Conquest lah yang menjadi mode permainan terfavorit. Dalam mode permainan ini para pemain mencoba menguasai satu wilayah dan mempertahankannya supaya tidak direbut pemain lawan.
Pemain bisa memilih untuk jadi infrantri, jadi bagian dari kru tank baja, hingga menjadi pilot yang berjuang di udara.
![]() |
Lebih serunya lagi, semua hal bisa hancur di game ini. Mulai dari kendaraan tempur sampai gedung bisa rata dengan tanah setelah selesai satu mode permainan.
Ada musuh di belakang rumah? Tembak saja pakai meriam dari tank baja. Ada musuh bersembunyi di belakang tank meja? Anda tentu bisa menghabisinya dengan menggunakan dinamit atau peluncur roket.
Call of Duty: Infinite Warfare
Berbanding terbalik dengan Battlefield 1, tema yang diangkat oleh COD: Infinite Warfare justru lebih modern. Perang di luar angkasa dengan senjata-senjata modern mewarnai COD: Infinite Warfare.
Walau demikian, alur cerita yang disajikan bergaya klasik. Ada sekelompok orang, dipimpin oleh pemimpin keji, berniat menguasai alam semesta. Mirip seperti Hitler, tapi lebih ambisius. Hanya saja, markasnya di luar angkasa.
Umat manusia mulai membuat koloni dan menambang sumber daya lain di alam semesta di bawah bendera United Nations Space Alliance (UNSA). Namun, alih-alih bekerja sama dengan UNSA, sekelompok manusia dan robot yang mendeklarasikan diri sebagai Settlement Liberation Front (SDF) justru ingin menguasai semua jerih payah yang sudah diraih UNSA. Seperti itu lah kira-kira alur ceritanya.
![]() |
Pemain masih bisa double-jump boost, wall running, dan sliding menuju cover menghindari tembakan. Bedanya, kalau sebelumnya ada pilihan karakter dengan skill berbeda-beda, kini gantinya adalah Combat Rigs, yang sebenarnya tidak jauh berbeda.
Sama-sama memilih karakter, tapi dengan pilihan yang jauh lebih sedikit dari game sebelumnya. Supply drop juga masih ada, supaya pemain bisa membeli senjata spesial saat mulai bertempur dengan pemain lain.
![]() |
Nah, masing-masing game memang punya kelebihan dan kekurangan. Kalau kalian lebih pilih mana, Battlefield 1 atau Call of Duty: Infinite Warfare?
![]() |