Agentic AI Lebih Canggih dari Chatbot, Bisa Apa Saja?

Anggoro Suryo - detikInet
Rabu, 01 Okt 2025 10:40 WIB
Foto: Getty Images/Supatman
Jakarta -

Teknologi kecerdasan buatan memasuki fase baru. Setelah generative AI populer dengan chatbot seperti ChatGPT, kini muncul gelombang berikutnya: Agentic AI, yaitu AI yang tak lagi sekadar menjawab, tapi mampu memahami konteks, mengambil keputusan, dan bertindak secara mandiri.

Momentum ini mulai terasa di Indonesia lewat kehadiran Dyna.Ai, perusahaan AI-as-a-Service asal Singapura, yang resmi meluncurkan operasinya di Jakarta melalui acara Dyna Day 2025. Teknologi yang mereka bawa ditekankan sebagai lompatan besar dari chatbot tradisional.

Jika chatbot hanya merespons perintah, Agentic AI dirancang untuk bekerja secara otonom. Teknologi ini bisa:

  • memahami konteks situasional,
  • menentukan langkah tanpa menunggu instruksi lanjutan,
  • mengeksekusi aksi yang relevan secara real time,
  • menghubungkan data, proses, dan sistem operasional.

Alih-alih sekadar "menjawab chat", Agentic AI dapat menjalankan tugas kompleks seperti memproses klaim, mendeteksi potensi fraud, melayani nasabah lewat suara, hingga mengeksekusi instruksi bisnis lintas platform.

Managing Director dan Head of Southeast Asia Dyna.Ai, Lawrence Lu, menekankan bahwa Agentic AI mampu menggabungkan intuisi digital dengan kebutuhan lokal.

"Agentic AI mampu beradaptasi dengan konteks budaya dan realitas bisnis. Menggabungkan otomatisasi dan wawasan lokal, kami membantu organisasi berkembang lebih cepat, personalisasi layanan, serta membangun kepercayaan jangka panjang," jelasnya, dalam keterangan yang diterima detikINET.

Dari Jawab Chat ke Eksekusi Mandiri

Berbeda dengan chatbot yang sifatnya reaktif, Agentic AI diposisikan sebagai 'pekerja digital' yang bisa diberi tujuan, bukan sekadar pertanyaan. Ia bisa bekerja layaknya agen virtual yang aktif, bukan hanya mesin penjawab.

Lawrence Lu menambahkan, "Inti dari transformasi digital bukan hanya teknologinya, tapi manusia yang dilayaninya. Agentic AI memungkinkan respons yang tepat, adaptasi budaya, dan penciptaan nilai yang membangun kepercayaan."

Dengan adopsi yang mulai masuk ke ranah finansial dan asuransi, kehadiran Agentic AI bisa membuka fase baru ekonomi digital Indonesia -- dari AI yang 'bicara' menjadi AI yang 'bertindak'.

Dyna.Ai membawa sejumlah produk berbasis Agentic AI, mulai dari:

  • Agent Studio
  • Agent Store
  • TextGPT
  • VoiceGPT
  • AvatarGPT

Seluruhnya dirancang agar perusahaan bisa mengintegrasikan AI otonom dengan cepat, lintas bahasa dan platform.

Kantor Dyna.Ai di Jakarta yang dibuka Juli 2025 akan menjadi pusat inovasi dan kolaborasi dengan fintech, asuransi, startup, hingga asosiasi industri.

Andreas Tjendra, AI National Roadmap Advisor, mengingatkan bahwa nilai ekonomi AI tidak bisa diremehkan.

"AI global diperkirakan akan berkontribusi hingga USD 15,7 triliun. Di Indonesia saja, dampaknya bisa mencapai 10% dari PDB nasional. Kini kita berada pada posisi strategis untuk memimpin 'Revolusi Nasional AI'," tegasnya.



Simak Video "Video: Apakah AI Bisa Dijadikan Referensi Belajar Siswa?"

(asj/asj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork