Bos Microsoft Sarankan Korban PHK Atasi Depresi Pakai ChatGPT
Hide Ads

Bos Microsoft Sarankan Korban PHK Atasi Depresi Pakai ChatGPT

Anggoro Suryo - detikInet
Minggu, 06 Jul 2025 22:00 WIB
Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Microsoft akan memangkas 650 karyawan di divisi game Xbox. Langkah ini merupakan PHK ketiga di unit video games Microsoft.
Foto: Ying Tang/NurPhoto/Getty Images
Jakarta -

PHK besar-besaran yang dilakukan Microsoft berdampak besar pada sejumlah studio game mereka untuk Xbox, dan salah satu eksekutif Xbox menyuruh korban PHK itu untuk mengatasi depresi lewat chatbot seperti ChatGPT.

Postingan tidak peka itu berasal dari Matt Turnbull, Produser Eksekutif di Xbox Games Studio Publishing. Ia memposting itu di akun LinkedIn-nya, dan kini postingan itu sudah dihapus.

"(Chatbot) bisa mengurangi beban emosi dan kognitif dari kehilangan pekerjaan," tulis Turnbull, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Sabtu (5/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, ini adalah saran terbaik yang bisa ia berikan dalam kondisi seperti ini. Kondisi yang dimaksud adalah banyak judul game yang dibatalkan, layanan yang ditutup, studio game yang ditutup, dan PHK di berbagai divisi Xbox sebagai bagian dari PHK terhadap 9.100 pegawai yang dilakukan oleh Microsoft.

Namun Turnbull juga mengakui kalau banyak orang yang tak suka dengan layanan AI seperti ChatGPT dan Copilot. Namun ia tetap menyarankan penggunaan chatbot itu untuk mencari saran terkait pembuatan lamaran pekerjaan, perencanaan karir, dan sejenisnya.

ADVERTISEMENT

"Ini adalah waktu yang benar-benar menantang, dan jika anda menghadapi PHK atau bahkan diam-diam tengah bersiap untuk menghadapinya, anda tidak sendiri dan anda tidak perlu menghadapinya sendiri," jelasnya.

Microsoft sendiri sejak lama memang sangat mendukung AI, dan bahkan berencana menginvestasikan USD 80 miliar untuk infrastruktur AI sebelum gelombang PHK besar ini terjadi. Hal inilah yang membuat Turnbull merasa sarannya itu cukup masuk akal.

Meski begitu, tak diketahui apa yang membuat Turnbull memutuskan untuk menghapus postingannya di LinkedIn tersebut.

Namun secara umum, AI generatif dianggap sebagai ancaman untuk industri kreatif -- misalnya gaming -- yang beberapa tahun belakangan dilanda masalah PHK dan penutupan studio.




(asj/asj)