Mengerikan, Microsoft PHK Massal 9.000 Karyawan
Hide Ads

Mengerikan, Microsoft PHK Massal 9.000 Karyawan

Virgina Maulita Putri - detikInet
Kamis, 03 Jul 2025 10:00 WIB
Ilustrasi kena PHK
Foto: shutterstock
Jakarta -

Microsoft kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di awal tahun fiskal 2026. Kali ini ada 9.000 karyawan yang terdampak, atau kurang dari 4% dari seluruh tenaga kerja globalnya.

PHK ini diumumkan hanya dua hari setelah Microsoft memulai tahun fiskal baru. Eksekutif Microsoft biasanya mengumumkan upaya reorganisasi perusahaan di awal tahun fiskal baru.

"Kami terus menerapkan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan dan tim dengan baik demi kesuksesan di pasar yang dinamis," kata juru bicara Microsoft, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (3/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Microsoft sudah beberapa kali melakukan PHK hingga pertengahan tahun 2025. Pada bulan Januari, perusahaan yang bermarkas di Redmond, Washington ini memangkas kurang dari 1% jumlah karyawannya berdasarkan kinerja.

PHK berlanjut di bulan Mei, di mana Microsoft mengurangi sekitar 6.000 karyawan. Sebulan setelahnya, 300 karyawan Microsoft terkena PHK.

ADVERTISEMENT

Padahal pemasukan Microsoft terus melewati ekspektasi analis. Dalam laporan kuartal terbarunya, perusahaan besutan Bill Gates ini membukukan laba bersih sebesar USD 26 miliar dari pendapatan sebesar USD 70 miliar.

Sama seperti PHK yang dilakukan Microsoft pada bulan Mei, PHK kali ini dilakukan untuk mengurangi jumlah lapisan manajer yang berada di antara karyawan individu dan eksekutif.

Menurut laporan Seattle Times, karyawan di divisi Xbox, yang dikenal sebagai Microsoft Gaming, merupakan divisi yang paling merasakan dampak PHK ini, namun jumlah dan divisinya pastinya belum diketahui.

King, developer Candy Crush yang kini dimiliki Microsoft, memangkas 200 karyawannya atau sekitar 10% dari total tenaga kerjanya. Unit Eropa lainnya seperti Zenimax juga dikonfirmasi melakukan PHK.

"Untuk memposisikan Gaming agar meraih kesuksesan yang langgeng dan memungkinkan kami fokus pada area pertumbuhan yang strategis, kami akan mengakhiri atau mengurangi pekerjaan di area bisnis tertentu dan mengikuti langkah Microsoft dalam menghilangkan lapisan manajemen untuk meningkatkan efektivitas," kata CEO Microsoft Gaming Phil Spencer dalam memo kepada timnya.




(vmp/vmp)