Intel Putar Otak Buat Atasi Krisis Keuangan
Hide Ads

Intel Putar Otak Buat Atasi Krisis Keuangan

Anggoro Suryo - detikInet
Senin, 02 Sep 2024 17:11 WIB
The logo of Intel is seen during the annual Computex computer exhibition in Taipei, Taiwan June 1, 2016. REUTERS/Tyrone Siu
Logo Intel. Foto: Reuters/Tyrone Siu
Jakarta -

Intel bekerja keras memutar otak untuk mengatasi krisis keuangan yang mereka alami, termasuk mencari masukan dari para penasihat keuangan.

Krisis keuangan yang dialami Intel ini disebut-sebut sebagai masalah paling berat yang pernah dialami oleh Intel, yang saat ini sudah berumur 56 tahun. Mereka mempertimbangkan semua hal, termasuk memisahkan divisi desain produk dan manufakturnya.

Saat ini Intel baru mulai meminta saran dari penasihat keuangan mereka, yaitu Morgan Stanley dan Goldman Sachs. Segala kemungkinan siap untuk diambil, termasuk menyunat belanja modal dan membatalkan rencana pembangunan pabrik baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, Intel pun mulai mempertimbangkan untuk melakukan merger dan akuisisi, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (2/9/2024).

Krisis keuangan Intel ini muncul setelah laporan keuangan mereka yang disebut memalukan, yang membuat saham Intel tumbang ke titik terendah sejak 2013. Padahal sahamnya meningkat 6,5% sejak awal tahun, namun langsung merosot 60% sejak laporan keuangan itu dirilis.

ADVERTISEMENT

Tentu ini adalah pil pahit untuk para pemegang sahamnya, mengingat Philadelphia Semicondutor Index -- yang dijadikan standar industri, malah meningkat 20% pada periode yang sama.

Intel mencatatkan kerugian bersih USD 1,61 miliar pada kuartal terakhir. Analis memprediksi penurunan akan terus terjadi sampai akhir tahun 2024 ini. Bahkan Asymmetric Advisors Market Strategist Amir Anvarzadeh menyebut model bisnis Intel kini sudah rusak.

"Bersiap menghadapi pemotongan capex (capital expenditure/belanja modal) besar-besaran selama 12 bulan ke depan. Model (bisnis) Intel pada dasarnya sudah rusak. Mereka menghadapi masalah di berbagai aspek," kata Anvarzadeh.

Perusahaan asal Silicon Valley tersebut diperkirakan akan memformulasi rencana untuk menghadapi krisis ini pada beberapa minggu ke depan dan mempresentasikannya ke dewan direksi sebelum bulan September berakhir.




(asj/fay)