Hingga akhir Maret 2024, bisnis data center dan cloud TelkomGroup membukukan pendapatan sekitar Rp 449 miliar. Angka tersebut tumbuh 24,6% dari tahun lalu.
Dengan pertumbuhan sebesar itu,maka Telkom menyatakan siap menembus Rp 1 triliun keuntungan di periode Q2 2024.
"Kalau 1 triliun Insya Allah bisa, karena kita juga sudah menambah kapasitas data center kita juga kan. Dan juga udah menambah beberapa tenant baru. Jadi, kalau ditarget Rp 1 T ya no issue lah," ujar Honesti Basyir, Direktur Group Business Development Telkom saat ditemui di kantor NeutraDC Singapura, Jumat (7/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Honesti menambahkan dalam rangka mencapai target tersebut, Telkom juga berencana menambah data center di jalur perdagangan internasional untuk menarik banyak pelanggan.
Di sisi lain, saat ini Indonesia mendapatkan saingan terutama dari Johor, Malaysia dalam 3 tahun terakhir untuk bisnis data center. Itu karena Singapura sudah mulai penuh sebagai hub data center Asia Tenggara.
Meski demikian, CEO NeutraDC, Andreuw Thonilus Albert, mengatakan Indonesia bisa menyaingi Malaysia karena sumber daya energi hijau yang melimpah serta harga listrik yang cenderung lebih stabil. Hal tersebut diyakini bisa membuat lebih banyak mendatangkan pelanggan data center ke Indonesia.
"Iya Malaysia memang punya banyak insentif untuk pemain data centernya. Namun perlu diketahui Indonesia juga punya peluang yang lain untuk menyaingi Johor. Seperti harga listrik kita yang lebih stabil serta sumber green energy yang banyak" Jelas Andrew saat ditemui di kantor NeutraDC, Singapura.
Saat ini per tahun 2024, NeutraDC sudah mengoperasikan data center dengan total kapasitas 60 MW berupa Hyperscale Data Center di Cikarang (21 MW), Singapura (17 MW). Lalu ada lagi Enterprise Data Center di Serpong (8 MW), Sentul (5 MW), dan Surabaya (3 MW). Ada pula Edge Data Center (6 MW). Hyperscale baru akan dibuka tahun 2025 di Batam dengan kapasitas 18 MW dengan kemungkinan peningkatan kapasitas menjadi 54 MW.
(rnu/fyk)