Pemerintah Amerika Serikat di bawah komando Joe Biden, coba melumpuhkan akses produsen chip asal China Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC), terhadap teknologi AS. Hal ini semakin menambah ketegangan antara AS dengan China.
SMIC belum lama ini jadi sorotan karena berhasil memproduksi chip canggih untuk ponsel Huawei Mate 60 Pro. Chip fabrikasi 7nm itu seharusnya tak bisa dibuat di China terkait sanksi AS. Mungkin karena merasa kecolongan, Departemen Perdagangan AS mengirim lusinan surat kepada pemasok AS ke SMIC, menangguhkan izin untuk menjual apapun ke pabrik paling canggihnya.
Meski banyak perusahaan telah berhenti menjual ke SMIC South, sebutan untuk unit itu, dokumen tersebut menghentikan pengiriman bahan chip dan suku cadang senilai jutaan dolar dari setidaknya satu pemasok, yaitu Entegris. Entegris menyebut pihaknya melakukan pengiriman sesuai izin ekspor dan menghentikannya setelah menerima surat dari Departemen Perdagangan yang menangguhkan izin pengiriman ke SMIC South.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah penindasan ekonomi yang nyata dan pasti akan menjadi bumerang," kata juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, menanggapi larangan tersebut.
"Kami mendesak pihak AS untuk berhenti memperluas konsep keamanan nasional dan menyalahgunakan kekuasaan negara untuk menekan perusahaan-perusahaan China," tambah mereka, seperti dikutip detikINET dari Reuters.
Penangguhan izin ini menunjukkan pemerintahan Biden mengambil tindakan keras terhadap SMIC di tengah meningkatnya tekanan dari kelompok garis keras Partai Republik untuk membendung aliran teknologi AS ke perusahaan tersebut.
Tekanan semakin meningkat sejak Agustus 2023, ketika raksasa telekomunikasi Huawei, mengejutkan dunia dengan ponsel baru yang ditenagai chip canggih. Huawei Mate 60 Pro dipandang sebagai simbol kebangkitan teknologi China di tengah upaya AS untuk melumpuhkan kapasitasnya dalam memproduksi semikonduktor canggih.
Huawei sendiri dimasukkan dalam daftar pembatasan perdagangan pada tahun 2019 oleh pemerintahan Donald Trump. SMIC ditambahkan ke daftar yang sama pada tahun 2020 karena dugaan hubungan dengan industri militer Chona. Kedua perusahaan membantah melakukan kesalahan.
Namun Trump memberikan lampu hijau untuk pengiriman barang-barang tertentu ke Huawei dan SMIC, memungkinkan barang-barang AS senilai miliaran dolar mengalir ke mereka selama beberapa tahun terakhir. Namun kini pelarangan semakin keras.
Lita Shon-Roy, CEO firma riset pasar Techcet, mengatakan SMIC South kemungkinan akan beralih ke sumber China, Taiwan, Jepang, dan Korea untuk sebagian besar bahan kimia dan suku cadang yang digunakan dalam pembuatan chip. Namun perkembangan terbaru ini berpotensi mengganggu produksi selama 3 hingga 9 bulan, tergantung pada persediaan.
Para ahli menegaskan SMIC South adalah satu-satunya pabrik SMIC yang mampu membuat chip 7 nanometer di Mate 60. Perusahaan analisis Techsights juga mengatakan pembongkaran ponsel tersebut mengungkapkan SMIC bisa memproduksi prosesor canggih.
(fyk/asj)