Microsoft Ngaku Tak Punya Kepemilikan di Open AI
Hide Ads

Microsoft Ngaku Tak Punya Kepemilikan di Open AI

Anggoro Suryo - detikInet
Senin, 11 Des 2023 15:35 WIB
Microsoft CEO Satya Nadella and OpenAI CEO Sam Altman at the Microsoft campus in Redmond, Wash. on July 15, 2019. (Photography by Scott Eklund/Red Box Pictures)
CEO OpenAI Sam Altman dan CEO Microsoft Satya Nadella.Foto: Dok. Microsoft
Jakarta -

Meski sudah menyuntikkan dana yang sangat besar ke OpenAI, Microsoft mengaku tak mempunyai kepemilikan dari perusahaan pembuat ChatGPT tersebut.

Dalam pernyataan resminya, Microsoft menyebut kerja sama mereka dengan OpenAI adalah hal rahasia, namun bisa dipastikan kalau mereka tak mempunyai bagian di OpenAI dan hanya berhak atas pembagian keuntungan.

"Meski detail dari perjanjian tetap rahasia, penting untuk diketahui bahwa Microsoft tidak memiliki bagian dari OpenAI dan hanya berhak mendapat pembagian keuntungan," tulis Frank Shaw, juru bicara Microsoft, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Senin (11/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan ini dikeluarkan Microsoft setelah mereka menjadi target penyelidikan badan antimonopoli Amerika Serikat dan Inggris, yang dilakukan setelah kisruh pemecatan dan kembalinya CEO OpenAI Sam Altman.

Setelah berbagai drama Altman selesai, Microsoft -- penyuntik dana terbesar OpenAI -- mendapat posisi pengamat di dewan direksi. Disebut pengamat karena posisi tersebut tidak mendapat "suara" di dewan direksi.

ADVERTISEMENT

Perwakilan dari Microsoft itu bisa menghadiri rapat dewan direksi dan mengakses informasi rahasia, namun tidak kekuatan untuk memilih. Microsoft belum menunjuk orang yang akan mengisi posisi tersebut.

Sebagai informasi, OpenAI sebenarnya adalah perusahaan nonprofit, yang biasanya tak menjadi sasaran investigasi terkait monopoli. Namun pada 2019, mereka membentuk perusahaan subsider yang bisa mengambil keuntungan.

Pada perusahaan subsider inilah yang menurut seorang sumber sahamnya dimiliki oleh Microsoft sebesar 49%. Namun kabar tersebut langsung ditepis oleh Microsoft.

Sejauh ini Microsoft sudah menyuntikkan lebih dari USD 10 miliar ke OpenAI, yang membuat mereka bisa bersaing dengan Google di sektor AI.

"Baru-baru ini ada sejumlah pengembangan dalam struktur kepemimpinan OpenAI, beberapa di antaranya melibatkan Microsoft," kata UK Competition and Markets Authority (CMA), dalam pernyataannya.

Hal inilah yang diinvestigasi oleh CMA, yaitu apakah investasi Microsoft itu akan mengganggu kompetisi bisnis di Inggris. Hal serupa dilakukan oleh US Federal Trade Commission (FTC), yang tengah menguji apakah investasi itu melanggar hukum antimonopoli, meski investigasi ini masih berada dalam tahap awal dan belum ada investigasi formal yang dilakukan.

Presiden Microsoft Brad Smith, dalam pernyataannya, berkilah kalah satu-satunya perubahan setelah investasi Microsoft ke OpenAI adalah Microsoft mendapat posisi di dewan direksi.

"Hal tersebut sangat berbeda dengan akuisisi seperti yang dilakukan Google terhadap DeepMind di Inggris," jelas Smith, yang mengacu pada akuisisi DeepMind oleh Google pada 2014.




(asj/asj)