Sebuah laporan global yang diterbitkan oleh Deloitte pada tahun 2021 menemukan bahwa perempuan hanya terdiri dari 21% anggota dewan di perusahaan keuangan, 19% berada di posisi C-suite, dan hanya 5% yang mengisi posisi CEO.
Sementara itu data yang diterbitkan oleh survei Retail Investor Beat eToro pada awal tahun 2023, adaptasi kripto di kalangan wanita melonjak dari 29% pada kuartal ketiga tahun 2022 menjadi 34% pada kuartal keempat di tahun yang sama.
"Industri kripto umumnya merupakan ranah yang didominasi oleh laki-laki, situasi yang mungkin diketahui oleh para pengamat luar," kata Gracy Chen, direktur pelaksana di Bitget, platform exchange derivatif kripto, dalam keterangan yang diterima detikINET.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbicara dari pengalaman pribadi, Chen mencatat bahwa dia sendiri memiliki "sedikit pilihan mentor wanita". Namun, dia berhasil memasuki industri kripto dengan penuh optimisme.
Selain itu, Chen mencatat bahwa tidak ada yang mengesampingkan bias dan stereotip yang tidak disadari harus diatasi oleh banyak wanita yang memilih untuk memasuki industri kripto.
Industri blockchain dan kripto telah memicu gelombang inovasi baru yang dapat merevolusi kewirausahaan dan inovasi, mendorong lebih banyak perempuan untuk keluar dari zona nyaman dan mengerjakan proyek-proyek baru.
Chen menekankan bahwa para wirausahawan perempuan memasuki dunia bisnis untuk menciptakan startup dan bisnis inovatif yang dapat menawarkan peluang baru untuk penggalangan dana, finansial terdesentralisasi (DeFi), manajemen chain suplai, dan banyak lagi.
Salah satu contoh yang paling menonjol dan dipimpin oleh wanita dalam industri kripto mungkin adalah koleksi non-fungible token (NFT) - World of Women sebuah komunitas yang bertujuan untuk membangun Web3 yang inklusif, memberdayakan tidak hanya perempuan dalam ruang aset digital tetapi juga seniman perempuan.
(asj/asj)