Fokus ke Bard AI, Google Rombak Divisi Google Assistant
Hide Ads

Fokus ke Bard AI, Google Rombak Divisi Google Assistant

Josina - detikInet
Selasa, 04 Apr 2023 11:48 WIB
Ilustrasi Google
Foto: Getty Images/iStockphoto/400tmax
Jakarta -

Layanan chatbot berbasis teknologi artificial intelligence ChatGPT membuat Google ketar-ketir. Kehadirannya dinilai berhasil mengalahkan sebagian besar mesin pencari dan membuat banyak situs web tidak diperlukan.

Google pun sadar akan bahaya tersebut dan segera mengambil tindakan. Menurut laporan terbaru, Google sedang merestrukturisasi unit asisten virtualnya untuk fokus pada chatbot AI mereka, Bard.

Langkah ini diumumkan oleh Sissie Hsiao The Vice President and Lead of Google Assistant's Business Unit. Salah satu alasan utama di balik perombakan ini adalah fokus perusahaan terhadap Bard.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir detiKINET dari Gizmochina, Selasa (4/4/2023) Chatbot AI ini adalah jawaban Google untuk ChatGPT dan perusahaan juga memiliki rencana besar untuk pengembangannya. Demikian untuk mencapai tujuan ini ia meminta bantuan dari unit asisten virtualnya.

Google ingin mengintegrasikan Bard ke dalam semua produknya, termasuk speaker pintar Nest, ponsel Pixel, dan Android Auto. Ini menunjukkan bahwa Google mungkin memiliki rencana signifikan untuk Bard dan Asisten Google di masa mendatang.

ADVERTISEMENT

Sebagai bagian dari perombakan, Jianchang Mao, wakil presiden teknik untuk Asisten Google, yang melapor langsung ke Hsiao, meninggalkan perusahaan karena "alasan pribadi".

Dia akan digantikan oleh Peeyush Ranjan, mantan wakil presiden organisasi perdagangan Google. Sementara itu, Amar Subramanya, wakil presiden teknik Asisten Google, kini memimpin upaya teknik untuk tim Bard.

Trevor Strohman, yang sebelumnya bertugas memimpin upaya rekayasa ini, akan melanjutkan sebagai Pemimpin Teknologi Area untuk Bard.

Restrukturisasi dan peningkatan fokus pada Bard menggarisbawahi semakin pentingnya AI dan chatbots dalam lanskap teknologi saat ini. Saat Google terus mendorong batasan AI, jelas bahwa perusahaan melihat Bard sebagai bagian penting dari masa depannya.




(jsn/fay)