Silicon Valley Bank bangkrut, Roblox mendapatkan kompensasi kerugian yang nominalnya tak tanggung-tanggung hingga triliunan rupiah.
Hal ini berdasarkan putusan Federal Reserve (The Fed), yang menjanjikan bailout untuk semua nasabah Silicon Valley Bank. Diketahui kalau Silicon Valley Bank memiliki aset USD 209 miliar, atau sekitar Rp 3,2 kuadriliun di neracanya minggu lalu.
Dikutip detikINET dari Kotaku, Selasa (14/3/2023), sebanyak USD 150 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun dari aset yang dimiliki salah satu bank terbesar di Amerika Serikat itu, merupakan milik Roblox. Data ini terungkap dari arsip United States Securities and Exchange Commission (SEC), usai Silicon Valley Bank ditutup oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC). Jumlah inilah yang menjadi jaminan dari The Fed untuk Roblox.
Padahal sebenarnya deposit bank hanya diasuransikan hingga USD 250 ribu atau sekitar Rp 3,8 miliar. Namun The Fed dan FDIC meminta pengecualian, untuk menyelamatkan sekitar USD 175,4 miliar atau sekitar Rp 2,6 kuadriliun simpanan nasabah.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, bawah runtuhnya Silicon Valley Bank ini telah membuat banyak pihak gemetar. Kehebohannya tak hanya membuat riuh industri keuangan, tetapi juga para pelaku industri teknologi terutama startup.
Dikabarkan kalau peristiwa ini adalah kegagalan bank terbesar di Amerika Serikat, sejak krisis keuangan global pada tahun 2008. Pada tahun yang dimaksud, Washington Mutual Bank juga bangkrut.
Silicon Valley Bank mulai melarat, ketika The Fed menaikkan suku bunga demi menahan inflasi. The Fed bergerak agresif, menyebabkan naiknya biaya pinjaman, hingga melemahkan saham teknologi yang selama ini menguntungkan Silicon Valley Bank.
Namun sebenarnya masalah klasik yang dialami oleh bank ini yakni rush, atau biasa dikenal penarikan dana besar-besaran. Cuma ada versi lebih panjang dan rumit yang menyebabkan Silicon Valley Bank bangkrut.
Simak Video "Silicon Valley Bank Bangkrut Bikin Industri Teknologi Dunia Ketar-ketir"
[Gambas:Video 20detik]
(hps/fay)