Silicon Valley Bank Bangkrut, Inggris Siaga Agar Startup Tak Ambruk

Silicon Valley Bank Bangkrut, Inggris Siaga Agar Startup Tak Ambruk

ADVERTISEMENT

Silicon Valley Bank Bangkrut, Inggris Siaga Agar Startup Tak Ambruk

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 13 Mar 2023 10:45 WIB
SANTA CLARA, CALIFORNIA - MARCH 10: A Brinks armored truck sits parked in front of the shuttered Silicon Valley Bank (SVB) headquarters on March 10, 2023 in Santa Clara, California. Silicon Valley Bank was shut down on Friday morning by California regulators and was put in control of the U.S. Federal Deposit Insurance Corporation. Prior to being shut down by regulators, shares of SVB were halted Friday morning after falling more than 60% in premarket trading following a 60% declined on Thursday when the bank sold off a portfolio of US Treasuries and $1.75 billion in shares to cover  declining customer deposits. (Photo by Justin Sullivan/Getty Images)
Foto: Getty Images/Justin Sullivan
Jakarta -

Kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) dicemaskan berdampak besar bagi industri teknologi terutama para startup. Bahkan Pemerintah Inggris bersiaga agar sektor teknologi di negaranya tidak terkena dampak sistemik.

Regulator telah menutup SVB dan menyita simpanannya. Sebelumnya, CEO SVB Greg Becker mengumumkan adanya kebutuhan suntikan dana mendesak sebesar USD 2,25 miliar untuk menopang neraca pada hari Rabu. Sehari setelahnya, terjadi penarikan dana besar-besaran.

Saham bank itu pun anjlok dan memicu penghentian perdagangan pada hari Jumat sebelum regulator negara bagian California mengambil alih. SVB di Inggris juga ikut kolaps, memicu Jeremy Hunt, Menteri yang mengurus keuangan negara, memberi peringatan.

Seperti dikutip detikINET dari Sky News, menurut Hunt perusahaan teknologi Inggris menghadapi risiko serius atas runtuhnya cabang Silicon Valley Bank di Inggris. Pemerintah dan Bank of England menyatakan sangat bertekad melakukan semua yang mereka bisa untuk membantu mendukung sektor vital itu.

Silicon Valley Bank (SVB) di Inggris memang tidak menjalankan fungsi penting bagi sistem keuangan, tapi kebangkrutannya tetap dapat berdampak besar bagi startup yang banyak menyimpan uang di sana.

"Ada risiko serius bagi sektor teknologi dan sains kita. SVB menyimpan uang dari beberapa bisnis kita yang paling menjanjikan. Kami segera mengajukan rencana untuk memastikan orang dapat memenuhi kebutuhan arus kas mereka, menggaji karyawan mereka," cetus Hunt.

Kebangkrutan SVB adalah kegagalan bank terbesar di AS sejak krisis keuangan global lebih dari satu dekade lalu. Pada akhir Desember silam, SVB memiliki total aset sekitar USD 209 miliar dan total simpanan USD 175,4 miliar

Runtuhnya SVB, pemain kunci dalam komunitas teknologi dan modal ventura, membuat perusahaan dan individu yang jadi klien tak yakin apa yang akan terjadi dengan uang mereka. Ya, tak sedikit startup menyimpan uang di sana, bahkan yang beroperasi di luar AS.



Simak Video "Silicon Valley Bank Bangkrut Bikin Industri Teknologi Dunia Ketar-ketir"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT