Zoom ikut diterpa badai PHK, mengikuti Google, Microsoft, dan lain-lain. Perusahaan konferensi video itu akan memberhentikan 1.300 karyawan atau setara dengan 15% dari total stafnya.
CEO Zoom Eric Yuan mengatakan perusahaannya perlu beradaptasi dengan kondisi ekonomi global yang tidak pasti, selagi dunia menyesuaikan diri dengan kehidupan setelah pandemi.
Zoom mengalami lonjakan pengguna selama pandemi COVID-19 di mana banyak orang terpaksa bekerja dan belajar dari rumah. Untuk mengatasi lonjakan permintaan, Zoom menambah jumlah karyawannya hingga tiga kali lipat.
Baca juga: Dell PHK 6.650 Pegawai |
"Kami bekerja tanpa lelah dan membuat Zoom menjadi lebih baik untuk konsumen dan pengguna kami. Tapi kami juga melakukan kesalahan," kata Yuan dalam postingan blognya, seperti dikutip dari CNBC, Rabu (8/2/2023).
"Kami tidak mengambil cukup waktu untuk menganalisis tim kami atau menilai apakah kami tuh secara berkelanjutan, menuju prioritas tertinggi," sambungnya.
Yuan mengatakan PHK ini akan menyasar semua departemen di Zoom. Karyawan yang terdampak akan mendapatkan pesangon untuk 16 pekan, bantuan asuransi kesehatan, dan bonus untuk tahun lalu.
Yuan selaku CEO juga akan memotong gajinya untuk tahun fiskal 2023 sebesar 98% dan ia tidak akan menerima bonus tahunan untuk tahun ini. Pemimpin di tingkat eksekutif juga akan memangkas gajinya hingga 20% dan tidak akan menerima bonus.
Baca juga: PayPal Umumkan Akan PHK 2.000 Karyawan |
"Sebagai CEO dan pendiri Zoom, saya bertanggungjawab atas kesalahan ini dan tindakan yang kami ambil saat ini -- dan saya ingin menunjukkan tanggung jawab tidak hanya dalam kata-kata tapi juga tindakan saya," sambungnya.
PHK yang diumumkan oleh Zoom menyusul kebijakan serupa yang dilakukan perusahaan teknologi lainnya. Pada bulan Januari, Google mengungkap rencana untuk memangkas 12.000 karyawan dan Microsoft akan mem-PHK 10.000 karyawan. Belum lama ini Dell mengumumkan akan memangkas 6.650 karyawan.
Simak Video "Zoom Pangkas 1300 Karyawannya"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/fyk)