Microsoft dilaporkan akan menyuntikkan dana sebesar USD 10 miliar atau sekitar Rp 155 triliun untuk OpenAI, startup kecerdasan buatan di balik chatbot ChatGPT.
Laporan dari Semafor yang mengutip sumber yang familiar mengatakan kesepakatan ini merupakan bagian dari pendanaan dengan investor lainnya yang akan menjadikan valuasi OpenAI bernilai USD 29 miliar.
Menurut laporan tersebut, pendaan itu akan melibatkan pemodal ventura lainnya. Belum diketahui apakah kesepakatan ini sudah diselesaikan, tapi menurut term sheet yang dikirimkan ke calon investor mengindikasikan rencana untuk menyelesaikan kesepakatan ini pada akhir 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pembuat ChatGPT Incar Cuan Rp 15,5 Triliun |
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Microsoft kabarnya akan menerima 75% dari profit OpenAI sampai perusahaan besutan Bill Gates itu balik modal dari investasi awalnya.
Setelah mencapai titik tersebut, Microsoft akan memiliki 49% saham di OpenAI, dengan investor lainnya memegang 49% dan perusahaan induk nirlaba OpenAI menerima 2%, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/1/2023).
OpenAI saat ini dikenal lewat beberapa produk kecerdasan buatannya, termasuk chatbot ChatGPT yang bisa diajak bercakap-cakap lewat teks dan DALL-E yang bisa menciptakan gambar fotorealistis berdasarkan perintah dalam bentuk teks.
Popularitas ChatGPT sedang melesat sejak diluncurkan pada November 2022 lalu. Chatbot ini tidak hanya bisa diajak bercakap-cakap, tapi juga menjawab pertanyaan, menulis tugas kuliah, hingga menciptakan malware.
Microsoft sebelumnya pernah menyuntikkan dana sebesar USD 1 miliar kepada OpenAI pada tahun 2019. Startup yang didirikan oleh Sam Altman dan Elon Musk itu juga mengandalkan layanan cloud Microsoft untuk tenaga komputasinya.
Lewat kemitraan tersebut, Microsoft kabarnya akan mengintegrasikan teknologi di balik ChatGPT untuk beberapa produk andalannya, termasuk mesin pencari Bing, serta aplikasi produktivitas seperti Word, PowerPoint dan Outlook.
(vmp/rns)