Meski sudah memangkas ribuan karyawan, PHK di Twitter masih terus berlanjut. Kali ini giliran karyawan dari tim kebijakan publik dan infrastruktur yang dirumahkan hanya beberapa hari menjelang libur Natal.
Menurut postingan Theodora Skeadas, mantan karyawan Twitter di divisi kebijakan publik, Twitter memberhentikan setengah dari jumlah karyawan di divisi tersebut. Tapi tidak diketahui berapa jumlah karyawan yang diberhentikan.
Tidak hanya itu Global Vice President for Public Policy Twitter Sinead McSweeney juga mundur dari Twitter. McSweeney sebelumnya hampir dipecat karena tidak merespons ultimatum CEO Twitter Elon Musk soal budaya kerja hardcore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Twitter juga merumahkan beberapa engineer dari tim infrastruktur lewat email yang dikirimkan pada Jumat pekan lalu, menurut laporan dari The Information seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat (23/12/2022).
Tim kebijakan publik Twitter bertugas untuk mengatur interaksi hukum dan sipil terkait topik seperti hak berbicara, privasi, dan keamanan. Tim ini juga menerima permintaan dari pemerintah dan organisasi lainnya untuk memoderasi konten dan membuat aturan.
Sejak Twitter diambil alih oleh Elon Musk, mantan orang terkaya di dunia itu sudah memangkas ribuan karyawan. Ia kemudian memberikan ultimatum kepada karyawan yang masih bertahan untuk bekerja lebih intens atau meninggalkan perusahaan.
Antara karyawan yang diberhentikan lewat PHK dan yang berhenti secara sukarela, Twitter diperkirakan sudah kehilangan 75% dari total tenaga kerjanya yang berjumlah sekitar 7.000 orang.
Beberapa divisi yang digerus antara lain engineering, AI, moderasi konten, komunikasi, marketing, serta yang terbaru kebijakan publik dan infrastruktur. Pekan lalu, Twitter juga membubarkan Trust and Safety Council yang bertugas menangani moderasi konten, dan isu hak asasi manusia seperti Child Sex Abuse Material, pencegahan bunuh diri, dan keamanan online.
(vmp/vmp)