Dalam laporan keuangan Q3 2022, terungkap kalau pemasukan Xiaomi antara bulan Juli sampai September 2022 menurun 10% dibanding tahun lalu.
Pada periode tersebut pemasukan Xiaomi tercatat 70,5 miliar, dan 50,5% di antaranya berasal dari luar China. Pemasukan ini turun 10% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan keuntungan bersihnya malah lebih besar, mencapai 59% menjadi 2,1 miliar.
Namun penurunan cuan Xiaomi ini salah satunya terjadi karena investasi mereka sebesar 829 juta di bisnis mobil listrik dan berbagai proyek lain, yang diharapkan bisa menghasilkan keuntungan di masa depan.
Dalam laporan tersebut juga terungkap kalau jumlah investasi Xiaomi di divisi riset dan pengembangan meningkat 25% dibanding setahun lalu, dan 48% pegawai Xiaomi kini bekerja di divisi tersebut.
Soal jumlah pengguna, saat ini pengguna MIUI tercatat mencapai 564 juta, atau meningkat 78,1 juta dibanding Q3 2021 atau meningkat 16%. Menariknya, hanya 141 juta pengguna MIUI (sekitar 25%) berasal dari China.
Selama Q3 2022 Xiaomi mengapalkan 40,5 juta ponsel, dan berada di posisi ke-3 secara global. Jumlah pengapalan ini menurun 7,8% dibanding Q3 2021, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Jumat (25/11/2022).
Menurut Xiaomi hal ini diakibatkan kondisi ekonomi makro yang sulit, meski Xiaomi mengaku sudah meningkatkan promosinya di pasar luar China.
Di pasar Eropa saat ini Xiaomi mengklaim ada di posisi ke-2, di Spanyol posisi pertama, dan di Italia serta Prancis masing-masing di posisi ke-2. Sementara itu di Amerika Latin dan Afrika Xiaomi ada di posisi ke-3.
Kebanyakan pabrikan ponsel asal China saat ini kesulitan untuk beradaptasi dengan konsumen di Eropa karena kebanyakan dari mereka terbiasa membeli ponsel dari operator seluler ketimbang peritel ponsel.
Saat ini Xiaomi mengaku hanya ada 19,9% penjualannya yang berasal dari operator seluler, hanya naik 1,7% dibanding setahun lalu.
Simak Video "Video: Xiaomi 15 Series Dirilis di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harganya"
(asj/asj)