Kasihan, Juragan Kripto Ini Duitnya Anjlok Rp 161 Triliun
Hide Ads

Kasihan, Juragan Kripto Ini Duitnya Anjlok Rp 161 Triliun

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 16 Mei 2022 05:43 WIB
Ilustrasi Bitcoin
Ilustrasi uang kripto. Foto: Shutterstock
Jakarta -

Harga beberapa mata uang kripto turun drastis berbarengan, termasuk Bitcoin yang diperdagangkan kurang dari USD 30 ribu. Hal itu membuat beberapa triliuner yang menjadi investor kripto kehilangan begitu banyak uang karena penurunan nilai itu.

Brian Armstrong selaku pendiri perusahaan dompet kripto coinbase sebelumnya punya kekayaan sekitar USD 13,7 miliar. Kini, harta itu berkurang di kisaran USD 11 miliar atau lebih dari Rp 161 triliun.

Seperti dikutip detikINET dari Daily Mail, Senin (16/5/2022) nilai uang digital menurun drastis karena investor ramai-ramai menjualnya terkait kekhawatiran muncul resesi, inflasi tinggi dan kondisi ekonomi dunia yang kurang stabil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan Coinbase sendiri kena batunya di mana harga sahamnya anjlok 84% dibanding saat pertama berjualan saham di April 2021.

Di pihak lain, ada Michael Saylor, pemimpin perusahaan software MicroStrategy. Dia adalah salah satu pemegang Bitcoin terbesar di dunia. Hartanya saat ini anjlok menjadi USD 2,5 milar dari sebelumnya USD 8,5 miliar.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, ada kembar Tyler dan Cameron Winklevoss, yang terkenal karena perseteruan dengan Mark Zuckerberg terkait siapa yang mendirikan Facebook. Mereka juga dikenal sebagai investor uang kripto Bitcoin.

Nah, kembar Winklevoss ini juga terpangkas drastis kekayaannya sampai sekitar separuhnya. Dari yang awalnya USD 4,5 miliar kini tinggal USD 2,5 miliar.

Trader kripto kelas kakap lainnya juga tak sedikit yang mengalami kerugian. Salah seorang trader yang memiliki sekitar 288 ribu Bitcoin, kehilangan sampai USD 800 juta hanya dalam 24 jam.

"Penjualan uang kripto besar-besaran ini didorong oleh latar belakang makro mencemaskan yaitu tingginya inflasi dan suku bunga dan menimbulkan kekhawatiran ke seluruh sektor teknologi, membuat harga kripto anjlok," kata Victoria Scholar, Kepala Investasi di Interactive Investors.




(fyk/fay)