Ekonomi Digital RI Diproyeksi Tembus US$ 315,5 Miliar di 2030
Hide Ads

Ekonomi Digital RI Diproyeksi Tembus US$ 315,5 Miliar di 2030

Muhamad Yoga Prastyo - detikInet
Rabu, 16 Mar 2022 11:55 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia terus mengalami perkembangan pesat. Hal ini tercermin pada gross merchandise value di 2021 yang tumbuh sebesar US$ 70 miliar.
Foto: Dok. Kominfo
Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia terus mengalami perkembangan pesat. Hal ini tercermin pada gross merchandise value di 2021 yang tumbuh sebesar US$ 70 miliar.

Menurutnya, berdasarkan data Kementerian Perdagangan tahun 2021 lalu itu, perkembangan ekonomi digital pada 2030 diproyeksikan akan terus tumbuh. Dengan target capaian di 2030 senilai US$ 315,5 miliar.

"Kegiatan perekonomian digital menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan baik secara valuasi maupun partisipasi masyarakat sehingga mendorong transformasi digital yang merata," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (16/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini dia ungkapkan saat memberikan sambutan Kick Off Meeting Digital Economy Working Group (DEWG) di Jakarta Pusat, Selasa (15/3).

Lebih lanjut, Johnny mengungkapkan optimalisasi potensi ekonomi digital melalui pembangunan cloud computing dan ICT Infrastructure mampu mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang signifikan dan inklusif.

ADVERTISEMENT

"Pemerintah Indonesia di bawah direktif Presiden Bapak Joko Widodo terus melakukan penggelaran pembangunan infrastruktur hulu digital (upstream ICT Infrastructure), baik jaringan tulang punggung Fiber Optic, Microwave Link, High Throughput Satellite dan Base Transceiver Station yang merata di seluruh wilayah Tanah Air," jelasnya.

Pemerintah, tambahnya, terus mendorong pembangunan infrastruktur digital hilir (downstream ICT Infrastructure) dengan teknologi Cloud Computing. Hal ini dilakukan agar infrastruktur digital dapat dimanfaatkan untuk mendukung investasi.

"Baik rencana pembangunan Government Cloud (Pusat Data Nasional) dan terus mendorong pembangunan Private Cloud (Pusat Data Privat) baik oleh perusahaan nasional Indonesia maupun investasi asing," imbuhnya.

Johnny meyakini bahwa pembangunan upstream dan downstream ICT infrastructure merupakan jawaban langsung atas kemajuan dan pemanfaatan ruang digital yang terus tumbuh. Baik itu dari sektor ekonomi, keuangan, perdagangan digital, teknologi pendidikan, teknologi kesehatan, dan pemerintahan digital.

Sementara di sisi lain, Johnny memperkirakan pada tahun 2022 terdapat 4,9 miliar pengguna internet dunia termasuk 204 juta pengguna internet di Indonesia. Dari jumlah itu, terdapat lalu lintas dan konsumsi data sebesar 64,2 Zettabyte pada tahun 2020 dan diprediksi bertumbuh 3 kali lipat sebesar 181 Zettabyte pada tahun 2025.

"Global Data Consumption diproyeksikan akan bertambah dengan CAGR sebesar 26,9% sejak tahun 2020 sampai dengan 2025," paparnya.

Halaman Selanjutnya: Etalase Kemajuan Digital Indonesia

Oleh karena itu, Johnny menilai Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia akan menjadi kesempatan bersejarah bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bagian dalam menentukan arah perkembangan ekonomi digital global.

Menurutnya, DEWG G20 akan menjadi ajang showcase kemajuan transformasi digital Indonesia, DEWG menghadirkan berbagai side events yang beresonansi dengan ketiga isu prioritas yang dibahas di meja perundingan.

"Salah satunya adalah G20 Digital Innovation Network (DIN) yang memfasilitasi jalinan kerja sama antara pemerintah dan pelaku inovasi digital swasta skala global sebagai katalisator pemulihan ekonomi dunia pascapandemi Covid-19 melalui utilisasi teknologi digital," jelasnya.

Johnny menjelaskan dalam side event Digital Transformation Expo (DTE). Kementerian Kominfo akan menyajikan perjalanan transformasi berbasis digital multisektoral di Indonesia yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan akan ditampilkan.

"DTE akan menyampaikan satu pesan penting bagi dunia, bahwa bara semangat transformasi digital Indonesia tidaklah padam di tengah tantangan pandemi Covid-19, bahkan terus melesat maju dan dapat dilihat dari lahirnya unicorn startups baru di masa pandemi ini, seperti J&T Express, OnlinePajak, Xendit, Ajaib, dan Kopi Kenangan," jelasnya.

Sebagai informasi, dalam acara tersebut hadir secara langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri secara virtual oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi; Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU), Houlin Zhao; dan Wakil Sekretaris Jenderal United Nations Economic and Social Commissions for Asia and the Pacific (UNESCAP), Armida Salsiah Alisjahbana.

Hadir pula Sekretaris Jenderal United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Rebeca Grynspan; Chair dan Alternate Chair Digital Economy Working Group (DEWG) 2022 serta Pejabat Pimpinan Madya Kementerian Kominfo.



Simak Video "Menkominfo Bicara Soal Kabar 5G Ganggu Penerbangan di AS"
[Gambas:Video 20detik]