Beijing -
Jack Ma dulu konsisten sebagai orang paling kaya di China. Namun predikat itu sudah tak lagi berada di tangannya karena harta kekayaannya semakin turun pasca dijegal oleh pemerintahan Presiden Xi Jinping.
Turunnya kekayaan Jack Ma adalah dampak langsung dari kurang moncernya harga saham Alibaba. Alibaba juga mendapatkan tekanan dari pemerintah China, bahkan didenda besar karena dianggap melanggar aturan anti monopoli.
Terbaru, Alibaba mengumumkan performa keuangan yang cukup mengecewakan sekaligus memangkas proyeksi pendapatan mereka untuk tahun depan terkait kondisi pasar yang melemah. Hal itu membuat harga saham Alibaba anjlok sampai 11%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikINET dari Financial Review, Rabu (24/11/2021) investor cemas Alibaba merasakan banyak imbas dari razia yang dilakukan pemerintah China yang selain menyasar mereka, juga perusahaan raksasa lain seperti perusahaan properti Evergrande. Hal ini mungkin menjadi efek domino di mana konsumen di China jadi menekan pengeluaran.
Turunnya harga saham Alibaba memangkas kekayaan Jack Ma USD 350 juta, di mana total hartanya saat ini menurut Forbes sekitar USD 38,6 miliar. Berarti dalam setahun terakhir, harta Jack Ma sudah turun total sekitar USD 30 miliar atau Rp 428 triliun.
"Kekayaan Jack Ma turun secara dramatis dari puncaknya. Dahulu, harta Jack Ma adalah USD 66,6 miliar ketika saham Alibaba mencapai titik tertinggi sekitar USD 317 per lembar pada Oktober 2020," sebut Forbes.
Jack Ma kini memang terkesan sudah tidak begitu mengurus bisnisnya. Dia juga lama tidak tampil di hadapan publik semenjak pemerintahan Xi Jinping membatasi sepak terjangnya maupun perusahaannya.
Halaman selanjutnya, Jack Ma yang sudah sangat berbeda>>>
Jack Ma yang dulu dikenal flamboyan dan bisa dikatakan banci tampil. Ia gemar kung fu, suka bernyanyi di acara-acara resmi, bahkan menjadi bintang film. Namun sekarang situasinya agaknya sudah jauh berbeda.
Ia selalu menjadi bahan pemberitaan karena bicaranya yang ceplas-ceplos dan kadang jenaka. Kalimat-kalimat inspiratif pun kerap keluar dari bibirnya yang jadi pegangan banyak orang.
"Jika ingin sukses, maka kalian harus memiliki emotional quotient (EQ) yang sangat baik. Karena kalian akan memahami bagaimana bekerja sama dengan orang lain. Tak peduli seberapa cerdas kalian, jika tidak dapat bekerja sama, kalian tidak akan pernah sukses," ujarnya beberapa waktu silam.
Ia juga sering memperolok dirinya sendiri sehingga terkesan rendah hati. "Aku tidak pandai Matematika, aku tidak pernah belajar manajemen dan masih gagap membaca laporan akuntansi," kata Jack Ma mengakui kelemahannya.
"Bahkan sampai hari ini, aku masih tak memahami apa itu coding. Aku masih tidak memahami teknologi di balik internet," katanya lagi dalam suatu kesempatan.
Jack Ma suka bernyanyi dan pernah bergaya bak rocker pada acara Alibaba yang dihadiri ribuan karyawannya. Pada tahun 2017, Jack Ma, bermain film layar lebar di mana dia beradu akting dengan sejumlah nama besar di dunia perfilman asal China.
Dalam film Gong Shou Dao atau The Art of Attach and Defence tersebut, Jack bermain bersama Jet Li, Donnie Yen, Sammo Hung, dan sejumlah pemain lainnya.
Kini, dia sudah setahun lebih tidak tampil seperti itu, walaupun mungkin dia masih menginginkannya. Praktis semenjak dijegal pemerintah China karena pidatonya yang mengkritik sistem keuangan negaranya, dia tak pernah lagi berbicara banyak. Jack ma pun lambat laun berubah.
Misi baru Jack Ma sepertinya adalah untuk membantu pendidikan di pedesaan China dan juga para petani, dengan tetap low profile. Hal ini ia tuliskan secara khusus dalam surat yang dikirim pada Xi Jinping.
"Dia menulis secara langsung pada Xi di awal tahun ini untuk menawarkan pengabdian seluruh hidupnya untuk mendidik warga pedesaan, menurut sumber pemerintah yang mengatakan sang presiden membicarakan surat itu," tulis Reuters.