Microsoft Salip Apple Jadi Perusahaan Paling Bernilai di Dunia
Hide Ads

Microsoft Salip Apple Jadi Perusahaan Paling Bernilai di Dunia

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Sabtu, 30 Okt 2021 08:40 WIB
Logo Apple
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Microsoft menyalip kapitalisasi Apple dan menjadi perusahaan publik paling bernilai di dunia, dengan kapitalisasi USD 2,49 triliun atau Rp 35.429 triliun.

Apple disalip Microsoft setelah mereka mengungkap kerugiannya sebesar USD 6 miliar akibat masalah pasokan komponen untuk perangkat-perangkatnya, meski laporan keuangannya masih memuaskan.

Di sisi lain Microsoft pun punya laporan keuangan yang positif, dengan pemasukannya yang digenjot dari penjualan Office, Windows, dan produk-produk cloud-nya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Sabtu (30/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat penutupan pasar modal pada Jumat lalu, market cap atau kapitalisasi pasar Microsoft hampir menyentuh USD 2,49 triliun sementara kapitalisasi Apple USD 2,46 triliun.

Ini bukan pertama kalinya Microsoft menyalip kapitalisasi Apple. Mereka pernah menyalip Apple pada 2018, pertama kalinya sejak 2010, dan kemudian mereka juga menyalip Apple pada Juli 2020. Sebelumnya Alphabet juga pernah menyalip Apple pada 2016.

ADVERTISEMENT

Apple sendiri sebelumnya konsisten sebagai perusahaan paling bernilai di seluruh dunia. Mereka jadi perusahaan pertama yang kapitalisasinya menembus USD 1 triliun pada 2018, lalu dua tahun kemudian mereka juga jadi perusahaan Amerika pertama yang kapitalisasinya menembus USD 2 triliun.

Sebelumnya diberitakan, dalam laporan keuangan Q4 2021, Apple mencatatkan rekor pemasukan dari sektor layanan dan Mac. Namun, Apple tetap kehilangan USD 6 miliar atau sekitar Rp 85 triliun.

Selama Q4 fiskal 2021 ini, Apple mencatatkan pemasukan sebesar USD 83,4 miliar, naik 29% secara year over year, namun lebih rendah dibanding ekspektasi Wall Street, yang memprediksi Apple mendapat pemasukan USD 84,85 miliar.

Menurut CEO Apple Tim Cook, kondisi keuangan Apple ini terdampak dari pasokan komponen yang terganjal. "Kami punya performa kuat meski ada hambatan pasokan yang lebih besar dari prediksi, yang kami estimasi sekitar USD 6 miliar," ujar Cook.




(asj/asj)