Indonesia masuk ke daftar negara yang menonton video dengan durasi lama. Terlebih saat pandemi, di mana hampir semua orang bekerja dari rumah. Dari sini, kamu bisa melihat secara dua sisi, baik dan buruk. Baiknya, ini bisa dijadikan peluang bagi pelaku bisnis di Indonesia.
Jerome Hamlin Industry Head Ecommerce Google Southeast Asia mengatakan dalam acara 'Lazada LazMall's Annual Brands Future Forum (BFF) 2021' bahwa migrasi retail ke era digital sudah terjadi dalam volume yang besar.
"Yang menarik adalah riset ada aktif user yang menggunakan e-commerce seperti kebiasaan baru. Jadi penting mengetahui cara mengatasi dan menjaga hubungan dengan customer," kata Hamlin, Rabu (1/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun diperlukan penyesuaian dan strategi yang segar. Apakah diperlukan produk yang dikeluarkan online atau offline, atau malah keduanya? Ini semua harus dipastikan karena kita pun masih dalam masa yang tidak ada kepastiannya juga. Nah, keuntungan dari waktu menonton orang Indonesia yang meningkat, media video bisa jadi salah satu cara marketing yang efektif dalam menarik perhatian calon konsumen atau potential buyer.
"Bicara waktu untuk mengonsumsi video, fokus pada konteks, kita lihat 10 besar watch-time dari pasar misalnya. Tiga di antaranya ada Indonesia, Thailand dan Vietnam," sebutnya.
Sama dengan laporan App Annie 'State of Mobile 2021', pengguna web menghabiskan waktu rata-rata 4 jam 12 menit per harinya untuk smartphone di tahun 2020. Di Indonesia, pengguna web rata-ratanya lebih tinggi yakni lebih dari 5 jam per hari.
"Konten ini luar biasa, dan saya rasa ini adalah kesempatan yang baik untuk brand membangun hubungan (engagement) dengan video. Sangat penting cara Anda berpikir soal bagaimana caranya membangun hubungan. Kreator harus bisa untuk menciptakan video sehingga consumer bisa ikut terbawa merasakan produk tersebut," tutupnya.
Baca juga: Tips Jualan Online Auto Laris ala Lazada |
(ask/fay)