Setelah menyalip Apple sebagai vendor ponsel terbesar di dunia untuk Q2 2021, kini Xiaomi mengincar untuk menjadi penguasa pasar ponsel di China.
Dalam sebuah sesi wawancara, CEO Xiaomi Group menyatakan saat ini hanya 30% orang yang membeli ponsel secara online, sementara 70% sisanya masih menyukai pembelian ponsel secara offline.
Untuk itulah Xiaomi sejak 2016 lalu mulai menggenjot penjualan offline-nya dengan membuka toko offline. Ia pun percaya kalau Xiaomi punya efisiensi yang sama, baik di toko onfline maupun offline.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap bulannya, menurut Lei Jun, Xiaomi membuka 1.000 toko offline baru dan pada akhir Juni lalu Xiaomi sudah mempunyai 8.000 toko offline. Keberadaan toko offline itu membuatnya yakin kalau Xiaomi bakal bisa menjadi penguasa pasar ponsel di China, demikian dikutip detikINET dari Gizchina, Senin (19/7/2021).
"Saat ini semua daerah di negara ini (China) sudah dicakup oleh toko Xiaomi, dan jumlah ini akan terus meningkat. Saya merasa jika semua toko offline sudah tercakup, kami punya kesempatan untuk mencapai posisi satu di market share China," ujar Lei Jun.
Pertumbuhan market share Xiaomi terbesar dikabarkan berasal dari sejumlah negara berkembang di Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Afrika, yang disebut sangat berperan pada pertumbuhan Xiaomi.
Sebelumnya diberitakan, Xiaomi menyalip Apple dan menjadi vendor ponsel terbesar kedua di dunia pada kuartal kedua tahun 2021. Menurut data dari perusahaan riset Canalys, vendor asal China ini mengalami lonjakan pertumbuhan hingga 83% dibandingkan Q2 2020.
Dengan lonjakan ini, pangsa pasar Xiaomi kini meningkat menjadi 17% dan menempatkannya di posisi dua secara global. Posisi puncak masih dipegang oleh Samsung dengan pangsa pasar 19%.
Sementara itu Apple turun ke peringkat tiga dengan pangsa pasar 14%. Posisi lima besar dilengkapi dengan dua vendor ponsel asal China yaitu Oppo dan Vivo yang masing-masing memiliki pangsa pasar 10%.
(asj/fay)