Berkah 5G, 1,38 Miliar HP Dikapalkan Sepanjang 2021
Hide Ads

Berkah 5G, 1,38 Miliar HP Dikapalkan Sepanjang 2021

Adi Fida Rahman - detikInet
Jumat, 28 Mei 2021 07:25 WIB
Womens hand typing on mobile smartphone, Live Chat Chatting on application Communication Digital Web and social network Concept. Work from home.
HP 5G. Foto: Getty Images/iStockphoto/oatawa
Jakarta -

Kendati pandemi masih menghantui, diyakini tidak memukul industri handphone (HP) seperti tahun lalu. Berkat 5G, angka pengapalan HP sepanjang 2021 diperkirakan mencapai 1,38 miliar unit.

Hal tersebut diungkap IDC dalam laporan terbarunya. Mereka memperkirakan pengapalan HP akan mencapai rekor tertinggi sejak 2021.

Dengan jumlah pengiriman hampir 1,38 miliar unit untuk tahun ini, angka tumbuh mencapai 7,7% jika dibandingkan dengan tahun 2020. Pertumbuhan pasar diperkirakan akan terus tumbuh pada tahun 2022 sebesar 3,8% YoY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun pendorong pertumbuhan tersebut adalah meningkatnya kecepatan adopsi HP 5G ketika jaringan generasi kelima mulai digunakan di seluruh dunia.

Pengiriman smartphone berkemampuan 5G diharapkan memiliki persentase pertumbuhan tiga digit pada tahun 2021 di hampir setiap wilayah selain China. Di China sendiri memiliki pangsa pasar hampir 50% dari pengiriman smartphone 5G pada 2021, diikuti oleh AS dengan pangsa pasar 16%.

ADVERTISEMENT

Bersamaan dengan itu, handset 4G kelas menengah dan kelas bawah juga diharapkan tumbuh kuat di pasar negara berkembang.

Prediksi IDCPrediksi IDC pasar smartphone 2021. Foto: IDC

Meskipun kekurangan semikonduktor global memukul berbagai industri, pasar HP tidak terlalu terpengaruh jika dibandingkan dengan lainnya seperti otomotif, PC, dll.

"Pasar ponsel cerdas kembali tumbuh selama kuartal liburan tahun lalu dan sejak itu kami melihat produksi dari pemasok teratas meningkat. Terus ada dorongan kuat dari penawaran HP 5G dengan harga terjangkau. IDC memperkirakan harga jual rata-rata (ASP) untuk perangkat Android 5G turun 12% dari tahun ke tahun pada tahun 2021 menjadi USD 456 dan kemudian di bawah USD 400 pada tahun 2022. Apple akan terus merasakan tekanan harga," jelas Ryan Reith, program vice president with IDC's Worldwide Mobile Device Trackers.




(afr/fay)