Intel mengumumkan rencananya untuk merenovasi pabrik chip di Rio Rancho, New Mexico, AS, yang bakal menghabiskan dana sebesar UDS 3,5 miliar atau sekitar Rp 50,5 triliun.
Tujuan utama dari renovasi ini adalah untuk mengurangi dampak dari kelangkaan chip yang tengah terjadi. Namun renovasi tersebut tentu tetap membutuhkan waktu untuk pengerjaannya.
Uang yang dikeluarkan Intel itu bakal dipakai untuk meningkatkan kemampuan pabrik dalam memproduksi chip dengan teknologi yang lebih canggih. Seperti Foveros, teknologi 3D packaging yang membuat Intel bisa menumpuk chip secara vertikal, bukan bersebelahan.
Investasi yang berlangsung selama beberapa tahun ini setidaknya akan membuka 700 lapangan kerja baru untuk sektor teknologi tinggi, 1000 di bidang konstruksi, dan 3500 untuk bagian dukungan.
Baca juga: Pemasukan AMD Naik 93% |
Sejak pertama dibangun pada 1980, Intel sudah menggelontorkan dana sebesar USD 16,3 miliar untuk pembangunannya, dan kini mempekerjakan lebih dari 1800 orang, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (4/5/2021).
Sebelumnya, CEO baru Intel Pat Gelsinger memang pernah membeberkan rencananya untuk meningkatkan kapasitas produksi chipnya lewat investasi sebesar USD 20 miliar. Dana itu akan dialokasikan untuk membangun dua pabrik 7nm baru di Arizona.
Kedua pabrik itu akan menggunakan teknologi extreme ultraviolet lithography (EUV), namun yang didesain ulang, dan alur proses yang disederhanakan.
Sementara itu, rival Intel, atau tepatnya penguasa pasar semikonduktor TSMC akan menginvestasikan lebih dari USD 100 miliar selama tiga tahun ke depan untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
(asj/fay)